Pendukung Ganjar Pranowo Kerjanya Mohon Ditingkatkan, Sekarang Puan Maharani Lebih Unggul!
Popularitas Puan Maharani kini sukses menyalip nama Ganjar Pranowo. Hasil survey nasional persepsi publik atas konstelasi politik nasional dan pemilihan presiden 2024 yang dilakukan Indonesia Political Opinion (IPO) mengungkap tren kenaikan popularitas Ketua DPR yang juga politisi PDIP itu. Atas alasan itu, Puan dianggap lebih layak untuk diusung PDIP pada Pilpres 2024 mendatang.
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menyatakan, hasil temuan survei yang diselenggarakan 22- 28 Mei tersebut, popularitas Puan Maharani di posisi 5 besar yakni sebesar 69,3 persen.
Popularitas Puan menggungguli kader PDIP, yaitu Ganjar Pranowo yang hanya berada di posisi 6 yaitu 61,4 persen.
"Dari sisi tingkat popularitas di mata responden, Puan Maharani ungguli Ganjar Pranowo, situasi ini sebenarnya membuat Puan lebih potensial terusung" ujar Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam keterangannya, Minggu (5/6/2022).
Baca Juga: Kencang Wacana Duet Anies Baswedan dan Puan Maharani, Pesan Rocky Gerung Nggak Main-main: Hati-hati!
Sementara empat besar tokoh dengan popularitas tertinggi ditempati nama-nama beken lainnya. Yakni Prabowo Subianto dengan tingkat keterkenalan sebesar 96,2 persen, disusul Anies Baswedan 88,1 persen, Sandiaga S Uno 84,0 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono 71,3 persen.
"Sementara dari aspek kesukaan, posisi top 5 yaitu Yusuf Hamka 98,3 persen, TGB Muhamad Zainul Majdi 97,5 persen, Andika Perkasa 97,3 persen, Hary Tanoe Soedibjo 95,1 persen dan Dedi Mulyadi 94,0 persen, tetapi mereka ini popularitasnya kecil sekali" terang Dedi.
Untuk diketahui, survei tersebut dilaksanakan pada 23-28 Mei 2022 dengan teknik wawancara penelitian hybrid secara tatap muka sebanyak 480 responden, dan sambungan telepon.
Baca Juga: Duduk Bareng Jokowi dan Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Puan Maharani Blak-blakan: Saya...
Data telepon merujuk data populasi sebanyak 196.420 yang dimiliki IPO sejak periode survei di tahun 2019-2021. Dari total populasi tersebut terdapat 7.200 yang memungkinkan untuk menjadi responden hingga terambil secara acak sejumlah 720 responden. Dengan demikian total keseluruhan sebanyak 1.200 responden. Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (margin of error) 2.90 persen, dengan tingkat akurasi data 95 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto