Giring PSI Ogah Bilang Formula E Jakarta Sukses, Pakar Singgung Kehadiran Jokowi dan Puan Maharani, Simak!
Sukses Formula E Jakarta rasanya sangat sulit dilepaskan dari sosok Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Jejak digital bagaimana “serangan” ke Anies soal Formula E oleh beberapa pihak nampaknya sulit dihapus meski gelaran balapan mobil listrik tingkat dunia itu sudah selesai.
Sebut saja sosok Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Haji Giring Ganesha yang aksi-aksinya “melegenda” terkait Formula E Jakarta, salah satunya yang tidak bisa dilupakan adalah sidak langsung lokasi pembangunan sirkuit, bertemu kambing, sampai kakinya “nyungsep” ke dalam lumpur.
Setelah Formula E selesai dan banyak mendapat pengakuan “sukses” ditambah Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir langsung, Giring menolak untuk memuji Formula E Jakarta. Dirinya menganggap Formula E Jakarta tidak sukses.
"Berhasil lihatnya dari mana? Apakah dilihat dari jumlah penontonnya, apakah dilihat dari jumlah keuntungannya, apakah dilihat dari dampak ekonominya ke masyarakat sekitar DKI Jakarta," kata Giring dikutip dari laman CNNIndonesia, Rabu (8/6/22).
Mengenai keengganan “apresiasi” Giring terhadap Formula E Jakarta ini disoroti Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat MPP.
Achmad menilai Formula E Jakarta ini adalah ajang untuk menunjukkan profesionalisme serta promosi Indonesia di kancah internasional seiring dengan sorotan dunia terhadap event ini.
Baca Juga: Pengamat Bongkar "Senjata" Anies Baswedan Menuju Kursi Presiden, Pembenci Anies Siap-siap!
“Ini adalah kesempatan yang baik bagi Indonesia untuk menunjukkan profesionalisme sekaligus mempromosikan Indonesia ke kancah internasional,” jelas Achmad dalam keterangan tertulisnya, dikutip wartaekonomi.co.id, dikutip Kamis (9/6/22).
Achmad menyayangkan sikap Giring sebagai ketua umum PSI yang selama ini dianggaphanya fokus “menyerang” Anies Baswedan, padahal khusus Formula E ini, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta Michael Victor Sianipar, dalam akun instagramnya mengapresiasi gelaran Formula E Jakarta tersebut namun tidak menghilangkan esensi kritik sebagai oposisi.
“Tentunya partai sekelas PSI sebagai partai nasional harus menunjukkan kapasitasnya sebagai partai nasional yang bisa lebih luas lagi dalam melakukan kritik-kritik yang membangun, tidak selalu tentang DKI Jakarta lebih spesifiknya Anies Baswedan,” jelas Achmad.
Achmad menyinggung kehadiran tokoh nasional di Formula E termasuk kehadiran Jokowi. Menurut Achmad ajang Formula E Jakarta kemarin menurunkan suhu politik yang sedang panas-panasnya.
“Kehadiran Pa Jokowi, Puan Maharani, Sandiaga Uno dan lain-lain yang menyaksikan bersama Anies Baswedan dengan penuh suka cita setidaknya menurunkan suhu politik di Indonesia walaupun mungkin di belakang persaingan politik ini tetap bergemuruh.
Lanjut Achmad, negara ini memerlukan negarawan-negarawan yang mampu memberikan contoh sikap keteladanan yang mencerminkan persatuan. Bukan memperuncing polarisasi hanya karena berbeda pilihan dan preferensi politik. Dan untuk hal ini diperlukan kedewasaan dalam berdemokrasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto