Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ada Manuver Elite Politik, Pengamat: FPI Palsu Hanya Permainan Diksi dan Narasi

        Ada Manuver Elite Politik, Pengamat: FPI Palsu Hanya Permainan Diksi dan Narasi Kredit Foto: Instagram/Adib Miftahul
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menyebut kegiatan aksi Front Persaudaraan Islam (FPI) Reborn yang mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam kontestasi pemilu presiden (pilpres) 2024 pada Senin (6/6/2022) lalu merupakan manuver politik yang wajar terjadi.

        Menurutnya, aksi tersebut merupakan upaya memetakan suara yang dilakukan para elit politik yang mengusung tokoh potensial seperti Anies Baswedan.

        Baca Juga: Soal FPI Palsu Dukung Anies Baswedan, Pengamat: Ini Sudah Mulai Tes Ombak

        "Saya kira tidak berlebihan, dan manuver ini biasa-biasa saja karena ceruk-ceruk suara ini berusaha dipetakan oleh para elit politik, para elit yang ingin mendukung sosok-sosok potensial yang akan diusung menjadi capres dan cawapres, begitu," kata Adib saat dihubungi, Kamis (9/6/2022).

        Pada fokus tersebut, Adib menilai bahwa Anies sudah sejak lama disimbolkan sebagai oposisi. Banyak golongan Islam garis, kata Adib, yang mendukung Anies dalam kontestasi politik.

        Baca Juga: PSI Labrak Rocky Gerung Gegara Nuduh Ganjarist Otaki Deklarasi FPI Bodong Dukung Anies Presiden: Dia Lagi Eror

        "Selalu saya katakan bahwa Anies ini simbol oposisi, banyak golongan Islam 'kanan', garis keras, menurut saya ini kan lebih banyak [dukung] ke Anies, karena kan simbol oposisi ini lebih banyak ke Anies," jelas Adib.

        Menurutnya, dukungan terhadap Anies menjadi semakin banyak pada saat Prabowo Subianto bergabung dengan koalisi. Dengan demikian, polarisasi yang ada, kata Adib, akan mendukung Anies pada kontestasi politik nanti.

        "Makanya ketika ada FPI Palsu, FPI Lurus, entah itu sebutannya, saya kira ini permainan diksi dan narasi. Semua ormas, semua organ, ketika masa pemilu pasti menjadi seksi, kan. Kalau dukungan FPI ke Anies saya kira, saya katakan otomatis. Karena memang FPI yang getol mendukung Anies dari awal," ungkapnya.

        Kendati demikian, Adib mengatakan bahwa konstalasi politik memang sudah dimulai, dan kemunculan dukungan terhadap tokoh seperti Anies menjadi hal yang wajar. Hal tersebut Adib katakan berdasarkan hitungan mundur 22 bulan sebelum pemilu dimulai.

        Baca Juga: Anies Diserang “Fitnah” FPI Palsu, Mazdjo Loyalis Ganjar Pranowo: Kami Juga Dibohongi…

        Adib juga menilai bahwa eskalasi politik sudah mulai naik. Jadi, kata Adib, banyak tokoh yang mulai melakukan beberapa langkah politik.

        "Saya pikir ini sudah dimulai tes ombak. Dinamika politik saya kira sudah mulai naik eskalasinya. Terkait dukung mendukung, saya kira manuver-manuver yang dikerjakan oleh petinggi partai/parpol, saya kira masih dalam hal kewajaran," katanya.

        Baca Juga: FPI Palsu Deklarasi Anies Capres 2024, Wagub Riza Tidak Melarang karena...

        Lebih lanjut, Adib mengatakan bahwa semua tokoh yang berpotensi dalam kontestasi politik 2024 masih berpeluang memenangkan pertarungan. Tergantung siapa ketemu siapa, lanjut Adib, siapa harus berkoalisi dengan siapa.

        "Toh tujuan inti politik kan perebutan kekuasaan, kan," tegas Adib.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: