Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mencuat Isu Reshuffle Rabu Ini, Eh Pengamat Sebut Tidak Akan Terjadi Kalau...

        Mencuat Isu Reshuffle Rabu Ini, Eh Pengamat Sebut Tidak Akan Terjadi Kalau... Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Isu perombakan kabinet (reshuffle) yang disebut-sebut akan dilakukan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) pada 15 Juni.

        Menanggapi isu itu, Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio menjelaskan, biasanya kalau satu negara sudah tahu, justru tidak terjadi reshuflle. Dia menilai, mungkin agar ada kesan presiden susah ditebak.

        Baca Juga: KIB Lagi Buka Lowongan, Partai Lain Silakan Bergabung

        “Risafel 15 Juni? Ah di era Pak Jokowi, biasanya kalo satu negara sudah tau, justru gak akan kejadian, mungkin agar ada kesan bahwa Presiden susah ditebak,” tulis Hendri Satrio di Twitternya, dikutip FAJAR.CO.ID, Senin (13/6/2022).

        “Semisal gak jadi risafel minggu ini, trus PAN masih ngarep dapet menteri mah kebangetan. Mending mikir masa dePAN #Hensat,” tambahnya.

        Sementara itu, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, membeberkan soal hasil survei, 63,1 persen dari responden setuju jika Jokowi melakukan reshuffle.

        Dia merinci, tendensi tersebut terlihat dari selisih atau jarak antara kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan yang berada pada angka 68,4 persen, dengan kepuasan publik terhadap kinerja menteri Kabinet Indonesia Maju yang berada pada angka 53,5 persen.

        Selisih sebesar 14,9 persen tersebut, menurut Yunarto, menunjukkan bahwa ada yang salah dari kinerja menteri.

        Padahal, menteri secara operasional menjalankan tugas-tugas pemerintahan.

        Ketika kepercayaan publik ke pemerintah turun, menterinya turun lebih jauh lagi. Ketika tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah naik, kepuasan terhadap menteri tetap segitu-segitu saja,” ucap Yunarto.

        Apalagi, isu mengenai reshuffle menteri kembali menguat di dalam pemberitaan hingga menjadi gosip politik.

        Oleh karena itu, isu mengenai reshuffle menteri merupakan salah satu isu yang harus diperhatikan oleh pemerintah.

        Terlebih, persentase publik yang menyetujui Presiden Jokowi untuk melakukan reshuffle menunjukkan bahwa tindakan tersebut merupakan langkah yang tepat, kata Yunarto.

        Bahkan, Yunarto memprediksi, apabila presiden melakukan reshuffle menteri, tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin dapat meningkat.

        Reshuffle menteri akan menjadi salah satu faktor pendorong kepuasan publik, dengan catatan perombakan dilakukan oleh Presiden Jokowi berdasarkan kepada kebutuhan kinerja, bukan untuk menjadi tata ulang koalisi partai. “Ini momen yang tepat apabila betul Jokowi berencana melakukan reshuffle,” ujar Yunarto.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: