PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Jasa Sarana, BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas, Gilarsi W. Setijono dan Direktur Utama PT Jasa Sarana, Hanif Mantiq, di Jakarta, Jumat (17/6/2022).
Baca Juga: Rajin Pakai BRImo, Nasabah BRI Ini Dapat Hadiah Mobil Listrik Premium
Penandatanganan MoU ini dilakukan untuk mendukung rencana kerja sama VKTR dan PT Jasa Sarana dalam melaksanakan program elektrifikasi bus sebagai sarana transportasi publik.
Bus listrik ini rencananya akan beroperasi di wilayah Bandung Raya, yang mencakup Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan sebagian Kabupaten Sumedang.
"Kerja sama ini nantinya termasuk penyelenggaraan studi kelayakan, pengumpulan data, pengadaan sarana bus listrik, dan infrastruktur kelistrikan yang terkait dengan elektrifikasi bus, dan potensi lainnya yang dapat disinergikan dan dikerjasamakan," ujar Gilarsih dalam penandatangan MoU, Jumat (17/6/2022).
Gilarsih mengatakan, populasi lalu lintas di Bandung Raya telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan sehingga mengakibatkan pelbagai masalah, antara lain kemacetan dan emisi karbon yang tinggi.
Baca Juga: Kepung Kedubes India Bareng PA 212, Menantu Habib Rizieq: Kami Tak Mau Bersahabat Sama Penista Agama
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui PT Jasa Sarana, berinisiatif untuk mengembangkan bus rapit transit (BRT) di wilayah Bandung Raya.
"Alhamdulillah, VKTR berada di garda depan untuk mendukung dan menjadi bagian dari langkah besar Pemprov Jawa Barat dalam proyek pengembangan BRT, khususnya untuk elektrifikasi transportasi umum di Bandung Raya," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, saat ini banyak potensi elektrifikasi transportasi yang bisa digarap di Bandung Raya. Berdasarkan data, saat ini moda transportasi paling banyak di Bandung Raya adalah angkot, yang jumlahnya mencapai 95 persen dari keseluruhan moda transportasi umum.
Baca Juga: Soal Penolakan UAS, Anak Buah Habib Rizieq: Target Rezim, Dalangnya Ormas Biasa Jaga Gereja!
"Ini merupakan peluang dan potensi yang sangat besar bagi kedua belah pihak untuk ke depannya bekerja sama melakukan repowering atau mengubah angkot yang bermesin bensin ini menjadi angkot listrik. Dengan begitu, armada lama tidak terbuang sekaligus cita-cita pengurangan emisi karbon juga tercapai," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Sarana, Hanif Mantiq mengatakan, tahun lalu sejak ditunjuk oleh Gubernur Jawa Barat untuk melaksanakan proyek BRT ini, pihaknya terus menerus melakukan studi dan peluang kerja sama dengan berbagai pihak. Studi banding dan eksplorasi kerja sama telah dilakukan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, untuk mewujudkan BRT Bandung Raya ini.
"Dengan adanya elektrifikasi transportasi BRT di wilayah Bandung Raya ini, kami berharap emisi karbon menurun signifikan, dan menciptakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat, untuk kemudian beralih dari transportasi kendaraan pribadi ke moda transportasi umum," ujar Hanif.
Hanif menyebut, kerja sama ini merupakan peluang kolaborasi yang sarat potensi positif, guna menunjang ketercapaian sasaran Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Kabupaten/Kota.
Baca Juga: BPKP Kawal Restrukturisasi Utang Garuda Indonesia
"sehingga cita pelestarian lingkungan dapat terjaga optimal," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: