Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jadi Wisata Prioritas, Kawasan Borobudur Ditata Ulang dengan Nilai Anggaran Rp2,27 Triliun

        Jadi Wisata Prioritas, Kawasan Borobudur Ditata Ulang dengan Nilai Anggaran Rp2,27 Triliun Kredit Foto: PUPR
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kawasan Borobudur ditetapkan pemerintah sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun infrastruktur dengan nilai anggaran Rp2,27 triliun untuk periode 2020-2022.

        Infrastruktur yang dibangun diharapkan dapat mengubah wajah kawasan Borobudur dan meningkatkan layanan bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara.

        Baca Juga: Harga Tiket Tetap Rp50 Ribu, Masuk Candi Borobudur Kini Ada Syarat Khusus "Tidak Boleh Pakai Sepatu"

        Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR mendukung Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)/Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur melalui pembangunan infrastruktur sumber daya air, jalan dan jembatan, permukiman, dan perumahan. 

        Tercatat pada tahun 2020-2022 dilaksanakan sebanyak 42 paket kegiatan dengan total biaya sebesar Rp2,27 triliun. Hingga saat ini terdapat 25 kegiatan yang telah selesai, 16 kegiatan tengah berlangsung (Ongoing) dan 1 kegiatan dalam persiapan.

        "Infrastruktur yang telah selesai dilaksanakan antara lain di bidang Sumber Daya Air yakni Penyediaan Air Baku Kawasan Borobudur dan Prambanan, dan Pembangunan Groundsill Sungai Opak serta Penataan KSPN Kawasan Borobudur," kata Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja dalam keterangannya, Minggu (19/6/2022).

        Baca Juga: Menparekraf Apresiasi Musabaqah Azan Nasional, Bagian Promosi Pariwisata Tanah Air

        Selanjutnya pembangunan yang telah selesai di bidang Jalan dan Jembatan yakni Pembangunan Jembatan Kali Progo, Rehabilitasi Jalan KSPN Borobudur, Preservasi Jalan Keprekan-Borobudur, Preservasi Jalan Pringsurat-Secang-Keprekan, Jalan Keprekan-Muntilan-Salam (Bts. DIY), Jalan Yogyakarta-Tempel-Pakem-Prambanan, dan Jalan Sentolo-Nanggulan-Dekso.

        "Di bidang Permukiman telah diselesaikan Program Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS 3R) KSPN Borobudur, Pengembangan KSPN Borobudur Gerbang Klangon Kabupaten Kulon Progo, Pembangunan Jaringan Perpipaan SPAM Mendukung KSPN Borobudur dan Penataan Kawasan Permukiman KSPN Borobudur," ujar Endra. 

        Di bidang perumahan, Kementerian PUPR telah melakukan Pengembangan Sarana Hunian Pendukung Kawasan Pariwisata (Sarhunta) melalui program Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya. Terdapat 821 rumah yang mendapat bantuan Sarhunta.

        Bantuan tersebut berupa peningkatan kualitas rumah dengan fungsi homestay dan usaha pariwisata lainnya untuk 382 unit rumah di 15 desa. Kemudian bantuan untuk peningkatan kualitas rumah swadaya tanpa fungsi usaha untuk 439 unit rumah di empat desa.

        Untuk pembangunan infrastruktur yang sedang dalam tahap penyelesaian di antaranya Pembangunan Sarana Pengendalian Banjir Kawasan Strategis YIA pada DAS Serang dengan progres 50,7%, Pembangunan Sarana Pengendalian Banjir Sungai Bogowonto (52%), Pengaman Muara Sungai Bogowonto Sisi Barat (70%), Pengaman Muara Sungai Bogowonto Sisi Timur (89,5%), dan Peningkatan Kapasitas TPA Regional Piyungan (98,8%). 

        Baca Juga: Mengulik Manfaat Media Sosial dalam Memajukan Pariwisata di Indonesia

        Jubir Endra mengatakan Kementerian PUPR merencanakan beberapa pekerjaan untuk penataan kawasan dan persampahan di Kawasan Borobudur. Untuk penataan kawasan direncanakan Penataan Kampung Seni Borobudur di Kujon serta Pembangunan Jembatan dan Jalur Pejalan Kaki/Boardwalk Tepi Kali Progo, Penataan Lansekap dan Fasad pada koridor Palbapang (Jl. Mayor Kusen).

        "Intinya kami ingin menata dan meningkatkan kualitas kawasan Borobudur ini dengan sebaik-baiknya sesuai prinsip-prinsip pelestarian situs pusaka dunia yang berkelanjutan," tutup Endra.

        Untuk persampahan direncanakan Peningkatan TPA Pasuruhan dengan pengembangan perluasan sekitar 2 hektare menggunakan model replikasi TPST SAMTAKU Bali dengan teknologi Refused Derived Fuel (RDF).

        Baca Juga: Sorot Tajam Soal Tiket Borobudur, Anggota DPR Ini Blak-blakan Minta Luhut Tak Baperan Soal Kritik!

        Untuk melayani Kabupaten Magelang dan Kota Magelang direncanakan pembangunan TPST Regional dengan penyusunan Feasibility Study, dokumen perencanaan dan pembebasan lahan yang dilaksanakan oleh Pemprov Jawa Tengah. 

        Tercatat, hingga saat ini telah dibangun 12 TPS 3R di KSPN Borobudur, di mana TPS 3R Tuk Songo telah berfungsi optimal, sedangkan pengelolaan 11 TPS 3R lainnya akan ditindaklanjuti oleh Kementerian Desa PDTT. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: