Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Erick Thohir: Tak Punya Komitmen Jangka Panjang Jadi Problem Bangsa Indonesia

        Erick Thohir: Tak Punya Komitmen Jangka Panjang Jadi Problem Bangsa Indonesia Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut masalah yang dimiliki Indonesia adalah tidak adanya komitmen jangka panjang pada beberapa bidang.

        Akibat dari tidak adanya komitmen tersebut membuat Indonesia tertinggal di berbagai bidang salah satunya adalah aerospace.

        "Kalau bicara aerospace lebih tertinggal lagi kita, karena memang sudah cikal bakal yang dilahirkan pak Habibie itu luar biasa. Tetapi problemnya sama, kita sebagai bangsa tak punya komitmen jangka panjang," ujar Erick saat mengisi kuliah umum di Universitas Pendidikan Indonesia, Selasa (21/6/2022).

        Baca Juga: Pelecehan di Kereta Api, Erick Thohir: Lanjutkan ke Proses Hukum

        Erick mengatakan demi membangkitkan komitmen tersebut, dirinya telah mengambil langkah di industri pertahanan dalam negeri melalui penandatanganan bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. 

        "Supaya industri pertahanan kita ini jangan punya roadmap pertahun, harus roadmap 10 tahun, supaya industrinya bisa diturunkan," ujarnya.

        Erick melanjutkan, hal serupa juga terjadi di industri digital, dengan besarnya potensi ekonomi digital  jika tidak dimanfaatkan maka Indonesia hanya akan menjadi pasar daripada industri digital dunia.

        Bukan hanya itu, Erick menyebut sektor logistik juga masih tertinggal yang tercermin dari tingginya biaya logistik yang berlaku di Indonesia.  

        "Kita hari ini baru bicara memperbaiki coat logistic kita yang termahal di dunia, dengan 23 persen dibansingkan negara-negara lain (sebesar) 12 persen (dari total biaya)," ungkapnya.

        Guna menekan biaya logistik itu dilakukan dengan pembangunan infrastruktur. Namun, ia pun kerap menerima sentilan-sentilan bernada negatif. 

        "Dengan membangun jalan tol, airport, pelabuhan, itu pun di marah-marahin, katanya utang terus," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: