Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ketua BEM UI Sebut Jokowi Bebek Lumpuh, Ruhut Sitompul Tak Terima dan Membalas

        Ketua BEM UI Sebut Jokowi Bebek Lumpuh, Ruhut Sitompul Tak Terima dan Membalas Kredit Foto: Instagram/Ruhut Sitompul
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi PDIP Ruhut Sitompul membalas pernyataan Ketua BEM UI Bayu Satrio Utomo yang menyebut Presiden Joko Widodo alias Jokowi sebagai Bebek Lumpuh.

        Ruhut menyebut ketua BEM UI sebagai orang yang bodoh. Tak hanya itu, dia meminta Satrio Utoma dkk untuk fokus saja kuliah.

        Baca Juga: Reshuffle Jokowi Kental Nuansa Politik 2024, Pengamat: Memutus Pengaruh JK sebagai King Maker

        “Ini contoh orang bodoh merasa pintar ha ha ha, ka’le dirumahnya tdk ada kaca sudah selesaikan saja kuliah kalian kalau masih mampu nggak malu melihat Teman-teman mu yang kuliah dengan baik dikampusnya masing-masing, malu dong kalau masih ada rasa malu MERDEKA,” tulis Ruhut dikutip Fajar.co.id di akun Twitternya, Rabu (22/6/2022).

        Sebelumnya, Ketua BEM UI Bayu Satrio Utomo membeberkan alasan pihaknya memberi julukan Bebek Lumpuh kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

        Julukan Bebek Lumpuh sendiri disematkan kepada Jokowi saat Bayu berorasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta.

        Bayu menerangkan julukan Bebek Lumpuh yang diberikannya kepada Jokowi merujuk pada teori politik.

        “Jadi, argumentasi saya merujuk pada teori politik Lame Duck,” ujar Bayu seusai melakukan orasi, Jakarta, Selasa (21/6).

        Teori itu, kata Bayu, pertama kali diperkenalkan pada semester kedua Barack Obama di Amerika Serikat.

        “Dalam teori itu, dikatakan pemerintahan yang tidak lagi membutuhkan legitimasi masyarakatnya kerap mengeluarkan kebijakan yang tidak populis,” ungkapnya.

        Bayu menilai Pemerintahan Joko Widodo sejak 2019 telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang tidak populis.

        Dia juga menyoroti pidato perdana Jokowi seusai dilantik.

        “Beliau langsung RUU Omnibus Law atau RUU Cipta Kerja, yang mana langsung ditolak kaum buruh waktu itu,” tambahnya.

        Bayu menuturkan seusai polemik RUU Omnibus Law, Jokowi terus memproduksi kebijakan dan aturan yang dinilainya jauh dari rakyat.

        “Ada RUU KPK, pembangunan IKN, dan RKUHP. Itu semua membuktikan kebijakan Jokowi tidak populis,” pungkas Bayu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: