Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Transaksi Digital Makin Masif, Yuk Ketahui Aspek Keamanannya, Biar Terhindari dari Penipuan

        Transaksi Digital Makin Masif, Yuk Ketahui Aspek Keamanannya, Biar Terhindari dari Penipuan Kredit Foto: Kaspersky
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Individu yang cakap bermedia digital dianggap mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkap keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial serta aplikasi dompet digital, loka pasar atau marketplace, dan melakukan transaksi digital. 

        Pengusaha dan Digital Trainee, Graphologist, Diana Aletheia mengatakan, memasuki era cashless society dengan dompet digital dari sumber Markplus tahun 2020 ada peningkatan nilai transaksi digital sebanyak 64 persen semenjak penerapan pembatasan sosial. 

        Baca Juga: Beragam Kemudahan di Era Digital, Kenali Medsos Sesuai Kebutuhan

        "Selain itu pertumbuhan volume transaksi digital juga mengalami kenaikan sebanyak 37 persen," kata Diana saat berbicara dalam Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat wilayah Situbondo, Jawa Timur, Jumat 24 Juni 2022.

        Lebih jauh dia mengatakan, transaksi digital dengan dompet digital semakin meningkat, namun apakah setiap orang betul-betul paham memakai dompet digital. Dompet digital sebagai aplikasi elektronik yang dapat digunakan untuk membayar transaksi online tanpa kartu dan tanpa uang tunai di mana pengguna hanya memerlukan ponsel saja. Transaksi digital sendiri meliputi e-wallet yakni uang elektronik berbasis aplikasi, e-money yaitu uang elektronik berbentuk kartu (chip base) untuk menyimpan informasi saldo, dan e-banking yakni layanan menggunakan jaringan internet untuk melakukan transaksi perbankan. 

        Dari segi jumlah pengguna, menurut dailysocial.id sebanyak 58,8 persen menggunakan OVO, 58,4 persen dengan GoPay, 56,4 persen memakai ShopeePay, 55,7 persen menggunakan Dana, dan 18,4 persen menggunakan LinkAja. Berdasarkan survei Ipsos Indonesia Februari 2020, sebanyak 68 persen pengguna aplikasi biasanya memerhatikan segi kenyamanan dalam bertransaksi digital. Selain itu 23 persen responden mengaku karena adanya promo, dan 9 persen lainnya baru memerhatikan segi keamanan. 

        Padahal meski saat ini menjadi hal umum untuk menggunakan transaksi digital, namun jangan melupakan aspek keamanannya. Seperti memilih jenis aplikasi yang diundu, memerhatikan kerahasiaan password, hingga tidak memberikan kode OTP secara sembarangan. 

        Berbagai kemudahan dari transaksi digital memang membantu kehidupan sehari-hari, namun ada dampak lainnya seperti menjadi konsumtif, rentan terhadap cyber crime, menimbulkan hutang dengan kemudahan menggunakan payletter. Karena itu meskipun segala sesuatunya menjadi lebih mudah di era digital saat ini, masyarakat tetap perlu bijak saat menggunakan teknologi. 

        Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat wilayah Situbondo, Jawa Timur, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Siber Kreasi. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

        Baca Juga: Disenggol Fadli Zon, Ruhut Sitompul Bela Jokowi: Kangen Juga Melihat Manusia Ini Nyinyir...

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Pengusaha dan Digital Trainee, Graphologist Diana Aletheia, Dosen Fikom Universitas Unitomo Surabaya, Rosnindar Prio, dan Pemeriksa Fakta dari Mafindo, Eko Widianto.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: