Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Transformasi Bisnis, Mahaka Media Rombak Jajaran Pengurus dan Lakukan Rebranding

        Transformasi Bisnis, Mahaka Media Rombak Jajaran Pengurus dan Lakukan Rebranding Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Mahaka Media Tbk (ABBA) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan untuk merombak jajaran pengurus perseroan. 

        Dalam RUPST perusahaan sepakat untuk mengangkat Farash Farich sebagai Direktur Utama yang memiliki pengalaman luas di bidang pasar modal dan keuangan dan Vincentius Dicky Haryanto sebagai Direktur yang sebelumya bekerja di Google Indonesia sebagai Industry Manager (e-Commerce) & Strategic Partnership Development Manager

        Selain itu, perusahaan perseroan ini juga menunjuk Aliya Tjakraamidjaja sebagai Chief Operating Officer yang sebelumnya menjabat sebagai Co-Founder/COO di Tinkerlust dan Co-Founder/Sales and External Partnership Director di Stellar Women. 

        Baca Juga: RAJA Tebar Dividen, Suami Puan Maharani Dapat Rezeki Nomplok Miliaran Rupiah

        Perseroan juga menunjuk anggota dewan komisaris yang terdiri dari Mahendra Agakhan Thohir sebagai Komisaris Utama, Rudi Laksmana dan Martin Suharlie sebagai Komisaris, Angkie Yudistia dan Aldo Rambie sebagai Komisaris Independen. 

        Direktur Utama Mahak, Farash Farich, mengungkapkan jika komposisi anggota dewan komisaris ini merepresentasikan stakeholders yang lebih luas dengan perwakilan dari founders, manajemen senior, wanita dan industri teknologi. 

        “Dengan latar belakang tim manajemen yang beragam ini dapat saling melengkapi dan memastikan strategi bisnis baru bisa terlaksana dan menghasilkan value yang optimal bagi pemegang saham perusahaan,” ujar Farash yang baru ditunjuk sebagai Direktur Utama tersebut. 

        Strategi Bisnis Baru 

        Perseroan pun melakukan rebranding menjadi Mahaka X, yang akan mengimplementasikan strategi baru berfokus pada media dan teknologi digital melalui empat pilar yakni Content dan Publisher, Layanan Marketing, Kreator dan Komunitas dan Conversational dan Commerce

        Bertepatan dengan rebranding, perusahaan akan berfokus pada dua program utama. Pertama, perusahaan akan meluncurkan inisiatif teknologi baru untuk unit bisnis yang sudah ada, yakni memperkuat brand Republika dan menawarkan solusi baru bagi komunitas Muslim dengan meluncurkan inovasi platform muslim, Inaya. 

        Kedua, perusahaan juga akan berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekosistem ekonomi kreator Indonesia. Melalui unit bisnis baru yang bertujuan untuk memberdayakan content creator dengan cara membantu para kreator menciptakan konten kreatif berkualitas, meningkatkan infrastruktur bisnisnya dan membuka jalur monetisasi. Dengan demikian, perusahaan dapat memberikan solusi pemasaran digital marketing dan public relations yang lebih lengkap untuk perusahaan partner. 

        Baca Juga: Pasca Merger, Kinerja Pelindo Makin Kinclong Berkat Transformasi Operasional

        Transformasi bisnis juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan lain dalam Grup Mahaka. Seperti transformasi yang dilakukan oleh PT Mahaka Radio Tbk (MARI) dari bisnis radio tradisional menjadi digital audio powerhouse. Hal ini juga akan mendorong nilai yang dihasilkan dari sinergi Grup bagi Mahaka X menjadi lebih optimal. 

        Disamping itu, Mahaka X berupaya untuk terus menciptakan inisiatif lain bersama para pemegang saham barunya yang berinvestasi melalui rights issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada Februari 2022. 

        “Teknologi dan digital adalah dua kata yang akan menentukan perkembangan lanskap media di masa depan. Kami percaya bahwa inisiatif dan strategi bisnis media teknologi dapat memberikan performa finansial yang unggul bagi perusahaan dan pemegang saham kami. Dengan strategi bisnis baru ini, kami juga melihat adanya peluang bisnis untuk mengembangkan ekonomi kreator Indonesia; kami yakin bahwa unit bisnis baru di Mahaka X dapat mendorong pertumbuhan perusahaan di masa depan,” ucap Farash. 

        Kinerja 2021

        Sebagai informasi, Perseroan pada tahun 2021 mencatatkan pendapatan sebesar Rp168,7 miliar atau naik sebesar 6,4% dari pendapatan Perseroan pada tahun 2020 sebesar Rp158,6 miliar. Kontribusi terbesar pendapatan konsolidasi selama tahun 2021 adalah dari pendapatan iklan yaitu sebesar Rp 95,3 miliar atau berkontribusi 56,5% terhadap total pendapatan konsolidasi. 

        Sejalan dengan perbaikan ekonomi dan bisnis seiring perubahan dari pandemi menuju endemi, kinerja bisnis perusahaan juga mulai membaik secara perlahan. Direksi perseroan terus mengembangkan inovasi usaha yang dianggap sesuai dengan rencana usaha Perseroan untuk melakukan transformasi usaha yang berkorelasi dengan situasi usaha terkini dan iklim usaha masa depan. 

        Perseroan melakukan langkah strategis pada tahun 2021 dengan membentuk beberapa Joint Venture yang diyakini memberikan dampak positif kepada Perseroan, diantaranya adalah dengan mendirikan PT Akasia Damcorp Waba dan PT Khazanah Alwahda Kreatif.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: