Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cakap Bermedia Digital Ampuh Kurangi Kampanye Hitam di Medsos

        Cakap Bermedia Digital Ampuh Kurangi Kampanye Hitam di Medsos Kredit Foto: Unsplash/William Iven
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Polarisasi politik di media sosial mulai terlihat menjelan pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Kecakapan bermedia digital dapat membantu masyarakat terhindar dari kericuhan yang berpotensi terjadi.

        “Kita sudah mengamati bersama di media sosial, sudah mulai banyak yang melakukan black campaign (kampanye hitam), ada juga yang mulai melakukan doxing,” kata Kabid Program & APTIKA RTIK Indonesia, Wakil Ketua RTIK Jatim, Selamet, S.Si saat webinar Makin Cakap Digital untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, belum lama ini.

        Sebagai warga digital yang cerdas, lanjut dia, harus melakukan segala sesuatu di dunia digital sesuai nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Masyarakat tidak boleh mudah percaya hoax atau berita palsu. Masyarakat juga harus mewaspadai black campaign, apalagi berbasis agama dan ras. Baca Juga: Berdampak Melalui Media Sosial, Edukasi hingga Persuasi Pesan Positif

        Di sisi lain, keberadaan doxing di media sosial juga semakin meresahkan. Doxing merupakan kegiatan membongkar atau menyebarkan informasi pribadi seseorang yang dilakukan orang tidak berwenang tanpa izin dari pihak yang bersangkutan.

        “Literasi digital harus ditingkatkan, sehingga kita pelan-pelan memahami. Minimal dimulai dari kita, tidak ikut-ikutan menyebarluaskan konten negatif, tidak mudah like konten hate speech, dan tidak terlibat gerakan-gerakan separatis yang juga ada di online dan lebih berbahaya,” kata Selamat.

        Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

        Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital.

        Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024. Baca Juga: Tren Media Sosial Picu Kenaikan Pengguna Jasa Internet di Indonesia

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Malang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Entrepreneur & Founder of Coffee Meets Stocks, Billy Tanhadi. Kemudian Anggota RTIK Kab. Kediri, Owner indoweb.id, Mahfudz Syarif, S.Kom, serta Kabid Program & APTIKA RTIK Indonesia, Wakil Ketua RTIK Jatim, Selamet, S.Si.

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Literasi Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: