Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berdampak Melalui Media Sosial, Edukasi hingga Persuasi Pesan Positif

Berdampak Melalui Media Sosial, Edukasi hingga Persuasi Pesan Positif Kredit Foto: Unsplash/Damian Zaleski
Warta Ekonomi, Jakarta -

Melalui keberadaan media digital setiap warganet berpartisipasi dalam berbagai hubungan dengan banyak orang melintasi geografis dan budaya. Sehingga segala aktivitas di ruang digital dan menggunakan media digital memerlukan etika. Bahkan setiap keputusan yang diambil seseorang dalam penggunaan media sosialnya bisa memberikan pengaruh baik atau buruk bagi audiensnya. 

"Setiap pengguna media sosial memiliki tanggung jawab untuk diri sendiri dan orang lain," ujar Founder & CEO Coffee Meets Stock, Theo Derick saat Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur, pada Selasa (28/6/2022). 

Baca Juga: Tips Aman Bermedia Digital, Check It Out!

Antara lain terkait penggunaan bahasa berkomunikasi atau kata-kata yang ditulis dan disebarkan di media sosial berupa status maupun unggahan. Perhatikan agar pesannya tersampaikan jelas memiliki tujuan apakah sekadar informasi, edukasi, atau persuasi. Terkait penggunaan bahasa dalam bermedia sosial agar berdampak, penyesuaian audiens ini bisa didapat dengan menetapkan dulu tujuan. 

Theo mencontohkan hal yang dilakukan oleh komunitas saham Coffee Meets Stock di media sosial yakni mengedukasi seputar finansial. Maka bahasanya pun dapat terlihat dari audiens yakni para milenial atau anak muda yang ingin mendapatkan informasi seputar saham.

"Untuk generasi muda bahasanya harus relate dengan anak-anak muda," katanya lagi.

Kemudian gunakan juga bahasa sopan dan positif karena bahasa juga mencerminkan karakter dari pengguna media sosial. Agar pesan mudah dipahami, sebaiknya gunakan kata-kata sederhana. Paling penting isi pesan yang disebarkan di media sosial jangan terkesan menghakimi dan menghina orang lain dengan menyinggung unsur SARA.

Menurut We Are Social dan HootSuite per Februari 2022, di Indonesia terdapat 204,7 juta pengguna internet yang setara dengan 73,7% dari populasi penduduk Indonesia. Angka tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya yakni 2,1 juta atau naik 1%. Adapun berhubungan dengan lanskap digital, pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan. 

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. 

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Founder & CEO Coffee Meets Stock, Theo Derick, Dosen Universitas Brawijaya sekaligus peneliti Japelidi, Bayu Indra Pratama, dan Public figure, 

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Literasi Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: