Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tips Agar Terhindar dari Penipuan Saat Transaksi Digital, Simak!

        Tips Agar Terhindar dari Penipuan Saat Transaksi Digital, Simak! Kredit Foto: Kaspersky
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Masyarakat sudah terbiasa dengan gaya hidup serba digital yang menawarkan kemudahan dan kepraktisan, bahkan kini sebagian besar orang semakin nyaman dan percaya saat bertransaksi digital meskipun dengan potensi risiko tinggi. 

        We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia telah mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

        Baca Juga: Percaya Bawa Pesan Perdamaian, Eh Klaim Jokowi Ditebas Ukraina, Jubir Habib Rizieq: Bohongnya...

        Founder Komunitas Njombangan, Johar Zauhary mengungkap tips aman bertransaksi digital yang bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain pilih platform terpercaya, seperti situs e-commerce atau lokapasar yang memang sudah terkenal dengan tingkat keamanannya. Adapun proses jual beli di media sosial perlu waspadai, sebab belum ada sistem otomatis yang menjamin keamanan transaksinya. 

        "Pilih penjual terpercaya. Cek kembali riwayat penjual. Misalkan lokasi geografis, apakah ada toko offline atau fisik, jumlah transaksi, rating atau tingkat kepiasan pembeli," kata Johar saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (30/6).

        Lebih lanjut dia mengatakan, agar memastikan juga agar produk valid atau terverifikasi. Pahami produk yang dijual. Membaca deskripsi produk terlebih dahulu misalnya mengenai jumlah, ukuran, warna, atau detail lainnya. Jika bisa minta foto asli dari produk tersebut dari penjual. 

        Dia pun mengajak agar berpikir kritis dulu sebelum bertransaksi. Apakah penjualnya benar ada, nama identitas penjual, di mana alamat fisik penjual, kapan terakhir transaksi dilakukan, bagaimana rekam jejak penjual, hingga bagaimana jika barang yang diterima nanti ternyata rusak apakah mendapat penggantian. Perhatikan betul bagaimana proses pembayaran dalam transaksi digital untuk menghindari penipuan. Sehingga sebagai pembeli, Anda merasa aman bertransaksi digital. 

        Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Baca Juga: Pentingnya Keamanan Digital, Lindungi Privasi dan Data

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Malang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Relawan Mafindo, Puji F Susanti dan Founder Komunitas Njombangan, Johar Zauhary. Serta Dosen Universitas Darussalam Gontor, Nurhana Marantika.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: