Setelah beradaptasi dengan digitalisasi selama dua tahun lebih, masyarakat kini semakin nyaman dengan gaya hidup serba digital termasuk untuk bertransaksi meskipun dengan risiko tinggi.
Penetrasi pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, sebanyak 77% masyarakat telah terkoneksi internet dari jumlah penduduk sekitar 272 juta jiwa. Capaian tersebut bisa menjadi sasaran penipuan online, misalnya phising dengan tautan link hingga berujung pencurian data.
Baca Juga: Era Cashless, Waspadai Penipuan Transaksi Digital
"Karena itu penting banget untuk belajar digital savety," Kata Dosen Universitas Islam Jember dan Praktisi Digital Parenting, Ismaili saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (30/6).
Keamanan digital sendiri memastikan agar segala aktivitas daring dan luring dapat dilakukan secara aman. Tak hanya mengamankan data yang dimiliki, namun juga melindungi data pribadi yang bersifat rahasia. Lebih jauh, aspek keamanan digital juga meliputi perangkat digital, identitas digital, dalat mewaspadai penipuan digital, memahami rekam jejak digital, dan memahami keamanan digital bagi anak.
Dalam hal security cyber, pastikan perangkat seperti laptop aman digunakan dari serangan malware dan ransome ware yang menyerang lewat virus hingga mengunci perangkat. Adapun untuk melindungi perangkat setiap pengguna harus melakukan proteksi perangkat keras dengan kata sandi, fingerprint authentification, face authentification.
Sementara proteksi perangkat lunak bisa menggunakan aplikasi find my device, back up data, anti virus, hingga enskripsi full disk. Untuk akun media sosial gunakan 2 Factor Autentification sebagai fitur keamanan tambahan, fitur ini sebaiknya wajib digunakan untuk semua media sosial termasuk email.
Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Enterpreneur dan Digital Marketer, Lim Sau Liang. Dosen Praktisi Digital Parenting, Ismaili dan Relawan TIK Eko Sugiono.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar