Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tingkatkan Literasi Anak di Daerah 3T, Pemerintah Kirim 4 Juta Buku ke Pelosok Sumatra

        Tingkatkan Literasi Anak di Daerah 3T, Pemerintah Kirim 4 Juta Buku ke Pelosok Sumatra Kredit Foto: Unsplash/ Johnny McClung
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) meluncurkan program pencetakan dan pengiriman buku pengayaan pendukung ke daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T) untuk peserta didik PAUD dan SD di wilayah regional satu, yaitu Sumatra. Dalam hal ini, PT Gramedia adalah salah satu perusahaan pemenang lelang yang bertugas mencetak buku, sedangkan Pos Indonesia ditunjuk untuk pendistribusian buku ke daerah 3T.

        Sebanyak 560 judul yang terdiri atas 540 judul buku SD dan 20 judul buku PAUD dikirimkan dari perusahaan percetakan PT Gramedia berkolaborasi dengan Pos Indonesia untuk pengiriman ke daerah 3T regional satu. Total buku yang dikirimkan untuk wilayah regional satu ini terdiri atas 4.038.946 eksemplar buku SD dan 46.640 eksemplar untuk buku PAUD. Seluruh anggaran berasal dari Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN), Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

        Baca Juga: 3,2 Juta Buku untuk PAUD & SD Didistribusikan Kemendikbudristek ke Pelosok Kalimantan-Sulawesi

        Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz, mengatakan bahwa dalam mewujudkan misi mencerdaskan kehidupan bangsa di seluruh Indonesia, Badan Bahasa berkomitmen untuk memfasilitasi dengan ketersediaan sarana yang ada. Diharapkan buku-buku yang telah dicetak ini dapat sampai di tempat tujuan dengan tepat waktu, tepat sasaran, dan aman.

        "Selain itu, diharapkan buku-buku ini betul-betul dapat dimanfaatkan dengan baik oleh anak didik kita supaya dapat meningkatkan minat baca, nilai kemampuan literasi, serta bahasa guna mencetak generasi yang unggul, cerdas, berkarakter, sejalan dengan Profil Pelajar Pancasila," ujar Aminudin Aziz di Cikarang dikutip dalam siaran pers, Selasa (12/7/2022). 

        Badan Bahasa memahami perlunya kolaborasi dengan berbagai pihak dalam menyukseskan GLN. "Kami tidak bisa bekerja sendiri, ketersediaan paket pertama buku perdana yang sesuai kebutuhan anak-anak ini sangat menentukan keberhasilan program ini selanjutnya," katanya seraya mengajak masyarakat untuk melakukan revolusi pengadaan buku. 

        "Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu terselenggaranya GLN. Kita harap agar buku-buku ini bisa sampai kepada anak-anak tepat waktu dan dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan," imbuhnya. 

        Merujuk pada hasil "Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Buku Bermutu bagi Anak" yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek pada bulan September 2021, disimpulkan bahwa ada tiga prinsip utama buku bermutu bagi anak, yaitu 1) buku yang anak benar-benar ingin baca, bukan buku yang orang dewasa pikir anak ingin baca; 2) buku yang bervariasi tema dan ceritanya; serta 3) buku yang sesuai dengan jenjang pembacanya. Ketersediaan buku-buku yang sesuai, terutama usia dini dan SD, akan membantu meningkatkan minat baca pada anak sejak dini.

        Direktur PT Gramedia, Hari Susanto Surjotedjo, menyampaikan komitmennya untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa serta siap ikut berperan dan berkontribusi terhadap pemajuan pendidikan di Indonesia.

        Baca Juga: Jaga Warisan Budaya Indonesia, Kemendikbudristek Lakukan Ekspedisi Sungai Batanghari

        "PT Gramedia Printing sangat bangga ikut dalam proyek pencetakan dan pengiriman buku pengayaan dalam mendukung Gerakan Literasi Nasional yang dilaksanakan Kemendikbudristek sejak tanggal 22 Juni 2022 lalu," katanya. 

        Hari Susanto mengatakan, Gramedia Printing hadir untuk memberikan komitmen terbaik bagi anak-anak Indonesia. Oleh karena itu, ia menyadari suksesnya GLN sangat ditentukan oleh gerakan bersama semua pihak mulai dari pusat hingga pelosok daerah.

        "GLN tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab semua pemangku kepentingan termasuk pengusaha, perguruan tinggi, organisasi sosial, pegiat literasi, orang tua, dan masyarakat. Kami akan terlibat dalam setiap kegiatan literasi untuk memastikan dampak positif dari upaya peningkatan daya saing bangsa," tegasnya.   

        Perwakilan dari Kepala Unit Bisnis Pemerintahan, PT Gramedia, Ibnu D. Prastowo mengatakan bahwa buku yang dicetak akan dikirim ke 4.739 sekolah di wilayah Sumatra di daerah 3T. Perkembangan pencetakannya sudah 100 persen selesai, untuk proses jilid masih 89 persen, dan buku yang sudah dikemas mencapai 60 persen.

        "Hari ini kita akan melakukan pengiriman ke daerah yang tersulit dulu, yaitu Nias Utara, Kepulauan Mentawai, Kepulauan Bintan, Kepulauan Natuna, Kepulauan Anabas, Kepulauan Nias Barat, Nias Selatan dan Pelawan. Selanjutnya, pengiriman akan menyusul pada 14, 15, 16 dan terakhir 22 Juli pengiriman terakhir ke wilayah Aceh Besar dan Sabang," jelasnya ketika menyampaikan laporan. 

        Total jumlah buku yang dicetak oleh Badan Bahasa tahun 2022 ini sebanyak 20 judul untuk buku PAUD (119.260 eksemplar) dan 540 judul untuk buku SD (12.767.902 eksemplar). Dalam mencetak buku-buku tersebut, Badan Bahasa menggunakan mekanisme lelang dan yang memenangkan lelang tersebut adalah PT Gramedia (Cikarang), PT Pura Barutama (Kudus), PT Macananjaya Cemerlang (Klaten), dan PT Temprina Media Grafika (Gresik).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: