Apa yang Dilakukan Biden buat Setop Nuklir Iran Cukup Berani, Lihat Strateginya
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan dia akan menggunakan "kekuatan" sebagai upaya terakhir untuk mencegah Iran mendapatkan senjata nuklir saat dia memulai perjalanan ke Timur Tengah.
Berbicara dalam sebuah wawancara dengan TV Channel 12 Israel yang direkam sebelum dia meninggalkan Washington pada Selasa (12/7/2022) tetapi ditayangkan pada Rabu (13/7/2022), Biden mengatakan dia akan memasukkan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran dalam daftar Organisasi Teroris Asing (FTO) AS bahkan jika itu terbunuh. dari kesepakatan nuklir Iran 2015.
Baca Juga: Alih-Alih Jabat Tangan, Biden Malah Lakukan Ini ke Pemimpin Israel, Apa Maksudnya?
Ditanya apakah pernyataan masa lalunya bahwa dia akan mencegah Teheran mendapatkan senjata nuklir berarti dia akan menggunakan kekuatan melawan Iran, Biden menjawab "ya".
“Jika itu adalah upaya terakhir, ya,” ujarnya, dilansir Algemeiner.
Iran membantah mencari senjata nuklir, mengatakan bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.
Teheran mencapai kesepakatan dengan enam kekuatan utama pada tahun 2015 di mana ia membatasi program nuklirnya untuk mempersulit perolehan senjata sebagai imbalan atas keringanan sanksi ekonomi.
Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi keras terhadap Iran, dan Teheran mulai melanggar batas nuklir perjanjian sekitar setahun kemudian.
Upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan sejauh ini gagal, dengan seorang pejabat senior AS mengatakan kepada Reuters bahwa peluang kebangkitannya lebih rendah setelah pembicaraan tidak langsung antara Amerika Serikat dan Iran di Doha dua minggu lalu.
Negosiator tampak mendekati kesepakatan baru pada bulan Maret, tetapi pembicaraan terhenti sebagian besar karena penolakan AS atas permintaan Teheran agar Washington menghapus IRGC dari daftar terorisme, dengan alasan ini di luar cakupan untuk menghidupkan kembali pakta tersebut.
Ditanya apakah dia berkomitmen untuk menjaga IRGC dalam daftar FTO bahkan jika itu membunuh kesepakatan, Biden menjawab: “Ya.”
IRGC, faksi politik yang kuat di Iran, mengendalikan kerajaan bisnis serta pasukan elit bersenjata dan intelijen yang dituduh Washington melakukan kampanye teroris global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto