Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anies Baswedan Diminta Hati-hati dengan Kemungkinan Manuver Jusuf Kalla (JK), Analisis Refly Harun Tajam: Saya Pribadi Mengatakan Bahwa…

        Anies Baswedan Diminta Hati-hati dengan Kemungkinan Manuver Jusuf Kalla (JK), Analisis Refly Harun Tajam: Saya Pribadi Mengatakan Bahwa… Kredit Foto: Antara/Nando
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sosok kuat bahkan disebut menjadi yang terkuat sebagai bakal Calon Presiden (Capres) di luar lingkar kekuasaan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

        Bukannya tanpa alasan, kedekatan Anies dengan beberapa tokoh Nasional-Politik Indonesia pun kembali meneguhkan anggapan tersebut. Di antara tokoh yang dekat bahkan disebut mentor politik Anies adalah Jusuf Kalla (JK).

        Namun, kini ada pernyataan atau analisis seorang pengamat yang mengingatkan agar Anies berhati-hati terhadap sosok wakil presiden dua kali tersebut. Hal ini mengingat status atau kedektan Jusuf Kalla sendiri dengan Partai Golkar yang mana partai berlambang Pohon Beringin tersebut kini sudah masuk dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

        Mengenai analisis kemungkinan manuver Jusuf Kalla terhadap Anies Baswedan tersebut, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun angkat suara. Menurutnya hubungan antara JK dan Golkar saat ini tidak terlalu kuat lagi.

        “JK ke Golkar itu hubungan institusional… tapi saya mengangggap bahwa institusional itu mudah sekali patah, hilang, dan mudah sekali terhapus, tapi hubungan persoal tidak mudah terhapus,” ujar Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Kamis (14/7/22).

        Baca Juga: Kasihan Juga Pembenci Anies Baswedan... Refly Harun Bongkar Kemampuan di Atas Rata-rata Anies Dibanding Gubernur Sebelumnya, Simak!

        Melanjutkan analisisnya, Refly menjelaskan mengapa hubungan institusional JK-Golkar dikatakan tak terlalu kuat. Menurut Refly setelah JK tak lagi menjadi ketua umum Golkar, terlihat bahwa sosoknya tak terlalu ikut campur dalam pemilihan ketua umum selanjutnya.

        Lanjut Refly, dirinya menganggap bahwa manuver atau usaha yang dilakukan Jusuf Kalla sampai saat ini masih dalam konteks mengangkat Anies agar bisa maju di Pilpres 2024.

        “Saya pribadi mengatakan bahwa JK serius tentunya untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden sebagaimana seriusnya dia ketika membackup Anies di Pilkada DKI,” tambah Refly.

        Refly juga menganggap JK sebagai sosok yang “berbeda” dibanding politisi lainnya. Sebagai contoh, Refly menyinggung soal Pilkada DKI 2017 di mana dirinya menjadi King Maker Anies padahal saat itu dirinya adalah Wapres seorang Jokowi yang dekat dengan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

        Atas dasar itu, Refly beranggapan hubungan personal antara JK ke Anies lebih kuat dibaning dengan hubungan institusional JK ke Golkar.

        Baca Juga: Anies Baswedan Dihantam Isu Dekat Oligarki Gegara Resmikan Chinatown Glodok, Penjelasan Rocky Gerung Nggak Main-main, Simak!

        “Hubungan persoanal Anies kelihatannya lebih kuat dibandingkan hubungan institusional JK ke Gokkar, itu kesan saya. Jadi bahwa JK ingin meng-golkan Anies itu masuk akal,” ujar Refly.

        Sebelumnya Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto mengungkapkan Anies perlu hati-hati dengan manuver JK terkait pilpres 2024.

        “Mengapa? Sebenarnya tidak terlalu rumit untuk dianalisa. Bagaimana pun posisi JK sulit dipisahkan dari partai Golkar. Sehingga bisa diduga, langkah mengelus Anies tidak terlepas dari langkah Golkar,” kata Satyo sebagaimana dikutip dari RMOL.ID, Kamis (14/7/22).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: