Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Demi Kebutuhan Konsumsi, Jokowi Perintahkan Mentan Genjot Produksi Gula

        Demi Kebutuhan Konsumsi, Jokowi Perintahkan Mentan Genjot Produksi Gula Kredit Foto: Djati Waluyo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan upaya-upaya terobosan untuk mewujudkan swasembada gula konsumsi guna memenuhi kebutuhan nasional.

        Kementrian Pertanian mencatat saat ini,kebutuhan gula konsumsi atau gula kristal putih nasional mencapai 3,2 juta ton. Sementara itu, produksi di dalam negeri hanya sebesar 2,35 juta ton.

        “Bapak Presiden minta agar langkah untuk memperkuat gula konsumsi harus dilakuka. Ada 850 ribu ton yang harus dipersiapkan,” Kata Syahrul usai mengikuti rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin.

        Untuk tahap awal, bersama BUMN-BUMN terkait, Kementrian Pertanian akan memaksimalkan program bongkar dan rawat ratun. Bongkar ratun adalah upaya peremajaan atau tanam ulang tanaman tebu, sedangkan rawat ratun ialah upaya pemeliharaan secara intensif. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk meningkatkan produktivitas.

        “Saya mendapatkan perintah bersama menteri lain, Menteri BUMN lebih khusus, untuk mempersiapkan baik rawat ratun dari tebu maupun bongkar ratun. Artinya, ada lahan-lahan intensifikasi dan lahan-lahan ekstensifikasi yang harus digarap secara bersamaan,” ujarnya.

        Untuk gula industri, Syahrul mengakui saat ini pemerintah masih akan mengandalkan pengadaan dari luar negeri. Pemerintah mencatat, setiap tahun, rata-rata kebutuhan gula industri mencapai 4,1 juta ton.

        Presiden, kata Mentan akan terus memonitor secara berkala mengenai masalah pangan. Presiden pun menginstruksikan kementerian terkait untuk dapat memberikan dukungan dalam memperkuat kebutuhan gula konsumsi nasional.

        “Menteri BUMN diberikan arahan untuk mulai dari hulu sampai hilir terlibat dan menteri lain tentu saja sesuai dengan teknis kementerian atau tugas kementerian lain untuk memberikan dukungan agar Menteri BUMN bisa melangkah lebih cepat memperkuat kebutuhan-kebutuhan gula konsumsi kita khususnya dan secara bertahap akan masuk pada gula industri yang cukup besar itu,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Bagikan Artikel: