Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Habib Rizieq Bebas, Polarisasi Makin Menguat di Pilpres 2024? Pengamat: Saya Melihatnya...

        Habib Rizieq Bebas, Polarisasi Makin Menguat di Pilpres 2024? Pengamat: Saya Melihatnya... Kredit Foto: Dok Kemenkumham
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bebasnya Habib Rizieq Shihab mencuri perhatian publik. Selain karena tidak adanya gembar-gembor rencana pembebbasan bersyarat tersebut, Habib Rizieq yang di 2019 lalu termasuk mengarahkan dukungan politik ke paslon tertentu mulai disoroti.

        Megenaui hal ini, Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin memprediksi ancaman polarisasi politik di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan terminimalisasi. Ujang mengungkapkan, situasi di Pilpres 2024 akan berbeda tak seperti di Pilpres 2019.

        Pada Pilpres 2019 lalu, terlihat polarisasi politik antara pendukung Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Adapun Prabowo ketika itu didukung kelompok yang berada di bawah pimpinan Habib Rizieq Shihab, yakni FPI.

        "Saya melihat situasinya akan berbeda di 2024 nanti. Ancaman itu akan terminimalisir karena ada banyaknya poros, " ujar Ujang dilansir dari Suara.com, Rabu (20/7/2022).

        Baca Juga: Nggak Tercium Soal Rencana Pembebasan Bersyarat, Manuver Habib Habib Rizieq Shihab dan Tim Terkuak: Sedikit Salah, Bisa Batal!

        Pernyataan Ujang merespon munculnya Habib Rizieq, usai bebas bersyarat pada Rabu (20/7/2022). Habib Rizieq diketahui memiliki kedekatan dan mendukung Prabowo ketika di Pilpres 2019 lalu. Ujang melihat polarisasi politik di 2019 lalu lantaran ada dua kubu.

        "Kalau di 2019 lalu Pilpres kan dua pasangan berhadapan Habib Rizieq ada di Prabowo dan Jokowi dengan teman-temannya," tuturnya

        Ujang pun memprediksi tiga atau empat poros pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres). Sehingga kata Ujang, polarisasi politik akan berkurang di 2024 karena tak ada pertarungan dua kubu.

        "Kemungkinan yang terbentuk tiga poros bahkan empat poros. Kalau tiga sampai empat poros pasangan capres dan cawapresnya. Artinya ya polarisasi itu akan terminimalisir karena tidak ada pertarungan dua kubu," ucap dia.

        Karena itu, ia menilai situasi politik pada Pemilu 2024 akan berbeda.

        "Seandainya Habib Rizieq juga mendukung Capres Cawapresnya tertentu, tentu akan terpecah juga, kontralisasi dengan poros yang lain itu," kata dia

        Namun, kata Ujang, berbeda jika di Pilpres 2024, terdapat dua poros capres dan cawapres. Kemungkinan kata Ujang akan terjadi polarisasi

        "Kecuali kalau porosnya ada dua lagi, Poros Jokowi yang didukung Jokowi misalnya poros yang didukung oleh Habib Rizieq baru itu akan terjadi kepenguatan polarisas. Tapi 2024 keliatannya porosnya tiga, bagus-bagusnya empat. Ancaman itu akan terminimalisir karena ada banyaknya poros," tutur Ujang.

        Baca Juga: Fenomena “SCBD” Sampai Dilakukan Pimpinan Bank Eropa, Rocky Gerung Soroti Manuver Menggelegar Anies Baswedan: Di Akhir Masa Jabatan Dia…

        Dosen Universitas Al Azhar itu kembali memprediksi bisa saja partai oposisi menggandeng Habib Rizieq untuk mendulang suara di Pilpres 2024. Pasalnya kata Ujang, kemungkinan dalam politik bisa saja terjadi.

        "Kelihatannya mungkin mungkin saja. Karena kan pendukungnya juga masih banyak. Dan Capres cawapres butuh dukungan suara dari pendukungnya itu. Suka tidak suka senang tidak senang, Kemungkinan akan didekati, untuk kepentingan capres dan cawapres-an," papar Ujang.

        Sebelumnya diberitakan, usai menghirup udara bebas, eks pentolan FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) langsung menuju kediamannya di Gang Paksi, Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: