Warganet Ributkan Momen Pelukan Ferdy Sambo dengan Fadil Imran, Denny Siregar Kerutkan Kening: Masak Teman Gak Boleh...
Momen Irjen Ferdy Sambo menangis di pelukan Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, pada Rabu (13/7/2022) sempat menjadi pembahasan warganet. Sebagian merasa aneh dengan momen itu, terlebih jika disangkutpautkan dengan proses pengungkapan kematian Brigadir J yang masih berlangsung.
Menanggapi hal tersebut, Denny Siregar pun memberikan komentar. Pegiat media sosial itu menyebut jika warganet yang menyorot aksi pelukan itu aneh. Menurutnya, wajar jika seorang sahabat akan memberikan dukungan satu sama lain jika mengalami masalah.
Baca Juga: Kasus Brigadir J Makin Terang Benderang, Buktinya...
"Lah ini aneh. Masak seorang teman gak boleh kasih dukungan moril ke temannya?" ucapnya dilansir fajar.co.id, dari twitter pribadinya, Kamis (21/7/2022).
Lebih lanjut, Denny menyebut jika persoalan hukum akan beda soal, tetapi sesama teman aksi pelukan itu bukan masalah. "Gua juga ketika teman ada masalah pasti begini. Masalah hukum, itu beda lagi. Thats what friends are for," pungkasnya.
Disebutkan, momen yang disebut mengaharukan itu terjadi ketika Fadil Imran menyambangi kantor Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo. Video yang beredar di kalangan wartawan itu berdurasi 24 detik.
Dalam video itu, terlihat Fadil Imran mendatangi Ferdy Sambo sembari mengulurkan tangan kanannya untuk bersalaman. Setelah berselaman, keduanya langsung berpelukan. Fadil Imran berusaha menenangkan Ferdy Sambo yang menyandarkan kepalanya di pundak Fadil. Selain mengusap punggung Ferdy Sambo, Fadil Imran juga sempat mengusap-usap mantan Kadiv Propam Polri itu.
Namun, belum diketahui alasan kenapa Irjen Ferdy Sambo menangis saat memeluk Irjen Fadil Imran. Apakah tangis jenderal bintang dua itu berkaitan dengan kasus baku tembak yang terjadi di kediaman Ferdy Sambo.
Ferdi Sambo dan Fadil Imran merupakan dua Pati yang berasal dari Sulawesi Selatan. Fadil Imran memiliki keluarga besar di Gowa, sementara Ferdy Sambo berasal dari Tana Toraja. Ferdy Sambo saat ini jadi sorotan setelah baku tembak Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dengan Bharada E.
Mabes Polri menyatakan, baku tembak kedua anggota polisi itu dipicu pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada istri Ferdy Sambo, Putry Chandrawati. Peristiwa baku tembak ajudan Ferdy Sambo itu terjadi di kediamannya pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.
Dalam baku tembak itu, Brigadir J tewas setelah ditembus empat peluru dari senjata api Bharada E. Kasus baku tembak dua polisi ini jadi sorotan publik karena dinilai banyak kejanggalan. Salah satunya, langkah Mabes Polri yang baru mem-publish peristiwa itu setelah tiga hari berselang. Demikian juga kamera CCTV yang disebut mati karena tersambar petir.
Pihak keluarga Brigadir J juga menganggap ada kejanggalan karena terdapat luka sayatan senjata tajam dan hilangnya jari kelingking. Kejanggalan terbaru adalah kepemilikan senjata api Bharada E. Pasalnya, anggota Polri golongan tamtama tidak diperbolehkan memegang senjata api.
Anggota polri golongan tamtama baru boleh memegang senjata api untuk tujuan pengamanan tertentu. Itupun yang dipakai adalah senjata laras panjang, bukan senjata laras pendek alias pistol.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: