Keberanian, keuletan, dan kerja keras yang dilakukan Monica Amadea membuahan hasil luar biasa. CEO sekaligus pendiri bisnis fashion merek Monomolly itu kini tengah menikmati kesuksesan sebagai pengusaha muda yang berhasil membawa produk fashion lokal ke level Internasional.
Monomolly adalah brand lokal Indonesia yang dirintis Monica sejak usia 20 tahun. Produk pakaian khusus perempuan ini awalnya hanya dijual terbatas, tetapi sekarang sudah diekspor ke Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Baca Juga: Shipper Bantu UMKM Lokal Rebranding dan Promosi Billboard melalui Inisiatif PAHALAwan Cuan
Monica (26) menuturkan, ia merintis brand Monomolly sejak kuliah di Bandung pada 2016. Pada awalnya, ia memulai bisnis baju untuk tambahan biaya kuliah dan hidup sehari-hari. "Saya masih ingat, saat itu saldo di ATM tinggal dua juta rupiah. Dari modal inilah saya mulai mengembangkan bisnis clothing," ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (22/7/2022).
Di awal rintisan, Monica mengawali Monomolly dari bisnis kecil-kecilan sebagai reseller baju wanita trendy. Lalu ia mencoba membuat produk baju sendiri dan menjualnya di platform e-commerce pada tahun 2017.
Baca Juga: Peneliti IPB University Manfaatkan Limbah Sawit sebagai Future Fashion
Karena dibanjiri permintaan konsumen, ia pun mulai mempekerjakan seorang admin gudang untuk membantu pengemasan dan pengiriman. Saat ini, Monomolly sudah memiliki tim dengan karyawan mencapai puluhan orang.
Sejak awal, perempuan kelahiran Jakarta ini bercita-cita memiliki brand sendiri untuk memajukan brand lokal fashion wanita. Pada pertengahan 2020, Monomolly mengembangkan sayap bisnis. Dari awalnya hanya memproduksi 1 ukuran, saat ini sudah memproduksi 4 ukuran, bahkan baju untuk yang memiliki berat 100 kilogram.
Lewat Monomolly, Monica mengaku memiliki misi untuk menghadirkan pilihan pakaian perempuan yang inklusif bagi semua ukuran tubuh perempuan.
"Aku denger keluhan dari beberapa followers. Banyak yang minta keluarin big size karena mereka suka model Monomolly tapi gak ada ukuranya. Ya udah, aku sekalian coba produksi yang bisa sampai 100 klogram. Jadi buat wanita yang curvy atau big size tetep bisa cantik dan stylish," paparnya.
Baca Juga: Eks Founding Member Grab Raih Pendanaan Tahap Awal untuk D2C Brand Aggregator Terdepan, Tjufoo
Terjual ribuan dalam hitungan detik
Monica mengaku, salah satu kunci dalam kesuksesan bisnisnya adalah keberanian dan spontanitas. Ia cenderung berani mengeksekusi ide yang muncul begitu saja pada suatu waktu dan ternyata membuahkan hasil.
Ia mengenang kesuksesan menjual salah satu produk Monomolly pada 2020 lalu. Baju ini bisa terjual sampai ribuan potong hanya dalam hitungan detik di salah satu marketplace. Monica mengaku membuat model baju ini setelah menonton salah satu drama Korea.
Baca Juga: Solusi Branding di Era Digital Bagi Pengusaha Lokal
Setelah menyaksikan episode pertama, Monica langsung terinspirasi membuat setelan blazer yang dikenakan salah satu peran dalam drama tersebut. Sepekan kemudian hampir bersamaan dengan penayangan episode terbaru, produk blazer keluaran Monomolly pun diluncurkan.
Berkat antusiasme publik terhadap drama tersebut, produk ini pun ikut laku keras hingga terjual belasan ribu pasang. "Notifikasi penjualan di apps-nya luar biasa. Dapet banget hype-nya, sampai pas dramanya selesai itu kita udah jual belasan ribu pieces," terang Monica.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: