Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Jawa Barat (Jabar) menginisiasi Sekolah Relawan Bencana (Sekar) bagi masyarakat Jabar, termasuk generasi milenial.
Plt. Ketua DPW PKS Jawa Barat, Iwan Suryawan mengatakan pendirian Sekar PKS tersebut untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat yang ingin menjadi relawan baik saat penyelamatan, trauma healing, maupun dapur umum.
Langkah ini dilakukan karena Provinsi Jawa Barat termasuk daerah rawan bencana tertinggi di Indonesia sehingga diperlukan masyarakat yang siap sedia ketika terjadi bencana.
Baca Juga: 1.679 Huntap untuk Warga Korban Bencana Gempa Sulteng Rampung Dibangun Kementerian PUPR
"Kami membuka secara luas-luasnya bagi masyarakat yang ingin bergabung terutama kalangan milenial, sebagaimana partisipasi PKS Jabar terhadap bencana yang terjadi di daerah Jawa Barat," kata Iwan kepada wartawan di Bandung, Kamis (21/7/2022) sore.
Dia mengaku, Sekar PKS Jabar membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang andal, memiliki kemampuan, dan lebih cepat tanggap membantu warga ketika di suatu daerah terjadi bencana.
"Selama ini kita sudah terbiasa melakukan aksi membantu tapi rasanya belum cukup kuat bagi kami untuk memperbesar lagi kapasitasnya di dalam memberikan penanggulangan bencana di daerah," ungkapnya.
Oleh karena itu, Sekolah Relawan Bencana PKS digulirkan dan terbuka untuk umum. "Silakan warga masyarakat khususnya milenial untuk turut bergabung. Mau belajar dan menimba ilmu bersama kami juga turun ke lapangan untuk memberikan amal salehnya bagi daerah yang terkena bencana," sambungnya.
Baca Juga: Pemprov DKI Gelar Koordinasi Mitigasi Kebencanaan, Wagub Ariza: Tanggung Jawab Bersama Mesti Dijaga
Pendirian Sekar PKS Jabar juga berdasarkan saran dari berbagai lembaga yang bergerak di bidang penanggulangan bencana, baik dari Pemeintah maupun lembaga sosial lainnya, seperti Basarnas, PMI, dan BPBD. Bahkan, Sekar PKS sudah terlibat dan bekerja sama dengan berbagai lembaga tersebut dalam penanggulangan bencana di Jawa Barat.
"Selama ini berbagai lembaga bantuan penanggulangan bencana bahu-membahu bersama PKS Jabar terjun langsung ke daerah bencana," ujarnya.
Relawan PKS juga saat ini sudah terlibat langsung dalam penanganan bencana yang terjadi di Kabupaten Bogor dan Garut.
"Itu otomatis, mereka (relawan) langsung menyebar dan mereka langsung memberikan laporan langsung kondisi terkini sehingga kami di DPW selaku pengambil kebijakan akan memberikan instruksi langkah apa yang harus dilakukan berikutnya termasuk bentuk penyaluran bantuan yang diberikan bagi korban bencana," jelasnya.
Iwan menambahkan, sampai saat ini jumlah peserta didik Sekar PKS Jabar sudah mencapai 1.156 orang. Rencananya akan masuk lagi peserta baru sebanyak 600 orang. Saat ini juga sudah dilakukan pelatihan Penanggulangan bencana di wilayah Pangandaran.
"Minat peserta cukup banyak karena kita (Jawa Barat) berada di daerah rawan bencana alam," katanya.
Baca Juga: Kementerian PUPR Sebut Skema KPBU Jadi Solusi Penanganan Cepat Darurat Bencana
Berbagai materi yang akan diberikan di sekolah penanganan bencana seperti mitigasi, psikologi, dapur umum juga termasuk penanganan trauma healing bagi korban bencana.
"Mereka diberikan materi penanggulangan bencana dari para praktisi yang berasal dari lembaga penanggulangan bencana," jelasnya.
Dia menambahkan untuk pemberian materi di sekolah penanggulangan PKS ini sementara akan dilakukan selama tiga bulan. Meski demikian, jika selama pelatihan terjadi bencana maka mereka akan dilibatkan langsung.
Baca Juga: Pertagas Edukasi Masyarakat Indramayu Tanggap Bencana Abrasi
"Awalnya pemberian materi akan dilakukan online terlebih dahulu. Kalau sudah lebih teknis lagi kita akan memberikan materi secara pertemuan tatap muka," ungkapnya.
Dia mengungkapkan jika terjadi bencana, maka PKS akan mendirikan posko khusus untuk penanganan bencana untuk memudahkan penyaluran bantuan bagi korban bencana dari daerah lain. Meski demikian, paling penting adalah melakukan koordinasi dengan pihak yang menangani bencana di lokasi tersebut agar keberadaan relawan PKS tidak menimbulkan masalah baru.
"Dengan adanya koordinasi maka kehadiran kita tidak akan menjadi masalah baru justru membantu masyarakat untuk bersama-sama melakukan penanggulangan bencana," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas