Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anwar Abbas Lihat Celah Ada Persamaan antara Jokowi dan Habib Rizieq

        Anwar Abbas Lihat Celah Ada Persamaan antara Jokowi dan Habib Rizieq Kredit Foto: Suara.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas menuliskan catatan terkait pembebasan Habib Rizieq Shihab beberapa hari lalu.

        Dalam catatannya, Anwar Abbas mengaitkan gagasan Jokowi tentang "Revolusi Mental" dan gagasan "Revolusi Akhlak"-nya Habib Rizieq.

        Berikut catatan lengkapnya dikutip WARTA EKONOMI.

        JOKOWI DAN HABIB RIZIEQ SHIHAB (HRS)

        Presiden Jokowi dalam periode kepemimpinannya tahun 2014- 2019 mengusung sebuah program yang disebut dengan Revolusi Mental.

        Tahun 2017 Presiden Jokowi menyampaikan harapannya kepada para guru yang ada di seluruh tanah air agar bisa membentuk generasi muda yang berkarakter.

        Di tahun 2021 beliau meluncurkan sebuah core values " BerAkhlak" bagi para ASN. Meskipun kata BerAkhlak itu merupakan singkatan dari berorientasi pelayanan, Akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif tetapi dengan membuat singkatan BerAkhlak di situ juga terkandung maksud agar para ASN tersebut selain memiliki sifat-sifat terpuji dimaksud mereka juga diharapkan akan menjadi insan-insan ASN yang memiliki akhlak dan budi pekerti mulia karena tanpa itu maka negeri dan bangsa ini tentu akan menjadi negeri dan bangsa yang rusak dan berantakan.

        Hal demikian tentu saja tidak kita inginkan. Dan hal itu pulalah saya rasa yang hendak disampaikan oleh Habib Rizieq Shihab melalui Revolusi Akhlak yang digaungkannya.

        Apalagi mengingat praktek korupsi, kolusi dan nepotisme di negeri ini saat ini sudah merebak luar biasa, di mana menurut Mahfud MD, korupsi di masa orde baru hanya ada di lembaga eksekutif tapi di masa reformasi korupsi yang merupakan perbuatan tercela dan telah merusak bangsa tersebut sudah merebak ke lembaga legislatif dan yudikatif.

        Hal ini tentu menjadi sebuah pertanda bagi kita semua bahwa negara dan bangsa ini sudah dalam keadaan bahaya atau tidak dalam keadaan baik-baik saja.

        Untuk itu adanya gagasan dari HRS tentang perlunya kita sebagai bangsa melakukan revolusi akhlak tentu tidak menjadi masalah dan tidak ada disitu sesuatu yang harus ditakutkan.

        Malah hal demikian harus kita dukung apalagi gagasan yang disampaikan HRS tersebut sangat sesuai dan sejalan dengan yang diinginkan dan dimaksudkan oleh Presiden Jokowi, karena secara teoritis dan praktis jika kita masih punya keinginan untuk menjadikan bangsa dan negara ini menjadi bangsa dan negara yang maju.

        Bahkan tidak hanya sekedar maju, tapi juga adil, di mana rakyatnya hidup dengan aman, tentram, damai sejahtera dan bahagia maka tidak dapat tidak seluruh para pemimpin, para ASN dan rakyat luas di negeri ini harus bisa melakukan revolusi mental dan atau revolusi akhlak agar setiap kita sebagai warga bangsa sama- sama memiliki karakter yang baik dan luhur yang menjunjung tinggi bagi terciptanya al akhlakul karimah bagi tegaknya indonesia yang hebat, bermaru'ah dan bermartabat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: