Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gak Main-Main! Jokowi Dinilai Resah dengan Pengungkapan Kasus Kematian Brigadir J: Bisa Copot Kapolri

        Gak Main-Main! Jokowi Dinilai Resah dengan Pengungkapan Kasus Kematian Brigadir J: Bisa Copot Kapolri Kredit Foto: Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) diyakini merasa resah atas kasus kematian Brigadir J. Pasalnya, ketidakpuasan masyarakat pada Polri bisa berimbas pada Pemerintahan Jokowi.

        Hal itu diungkap Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) Saiful Anam. Menurutnya, pernyataan Jokowi soal kasus yang terjadi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo itu merupakan kode keras untuk Kapolri Listyo Sigit Prabowo agar mengusut tuntas masalah itu secara cepat.

        Baca Juga: Jadi Perhatian Pihak Luar: Keterlibatan Agen Khusus dalam Kasus Kematian Brigadir J

        "Jokowi, saya yakin juga resah atas kejadian ini karena bukan tidak mungkin Jokowi juga merasa terancam dengan adanya kejadian ini," kata pakar hukum tata negara Universitas Indonesia itu, mengutip GenPI.co, Minggu (24/7/2022).

        Saiful Anam menyebutkan bahwa masyarakat bisa tidak puas dengan Pemerintahan Jokowi karena penegakan hukum di Polri yang tidak serius.

        "Tidak main-main apabila kasus ini berlarut-larut, saya kira sangat mungkin bagi Jokowi untuk meminta pertanggungjawaban Kapolri dan bahkan mencopot Kapolri, apabila dinilai tidak dapat menyelesaikan kasus ini," ungkap Saiful Anam.

        Seperti diketahui, Presiden Jokowi meminta Polri mengusut tuntas dan transparan kasus kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. Jokowi menegaskan, hal itu penting untuk dilakukan agar tidak ada keragu-raguan dari masyarakat terhadap peristiwa tersebut.

        Baca Juga: Simak! Kamaruddin Ungkap Sosok yang Melucuti Decorder CCTV di Rumah Irjen Ferdy Sambo

        "Itu penting agar masyarakat tidak ada keraguan-keraguan terhadap peristiwa yang ada. Ini yang harus dijaga, kepercayaan publik terhadap Polri harus dijaga," tegas Presiden Jokowi di NTT, Kamis (21/7).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: