Orang tua harus membekali anak mereka etika sebelum menggunakan media digital sehingga anak-anak tahu dan menyadari yang dihadapi di balik layar gadget mereka adalah manusia. Dengan begitu, perilaku mereka di dunia digital tidak berbeda di dunia nyata.
"Manusia diajarkan untuk bijaksana. Etika mengingatkan kembali hakikat teknologi bagi manusia," kata Komite Edukasi Mafindo, Julita Hazeliana M, S.E saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Rabu (27/7/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima.
Baca Juga: Tantangan Dunia Digital, Globalisasi dan Cepatnya Arus Informasi di Internet
Sekarang ini anak-anak merupakan digital native, sehingga lebih piawai dari orang tuanya ketika menggunakan gadget dan berselancar di dunia digital. Situasi ini tidak membuat orang tua terbebas dari tanggung jawab mendampingi anak.
Orang tua memiliki pemahaman etika lebih baik. Hal ini menjadi bekal untuk menjaga anak-anak dari potensi buruk dunia digital. Ketika mengakses media digital, anak harus mengetahui tujuannya, sehingga selalu memposting atau membagikan konten positif.
Baca Juga: Jadilah Contoh Baik bagi Anak
"Ada tanggung jawab yang melingkupi itu. Ada konsekuensi dari setiap perilaku dan posting-an kita. Konsekuensi ini melekat, baik positif maupun negatif, tergantung apa yang kita posting atau sharing," ujar Julita.
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.
Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital.
Baca Juga: Bahayanya Jejak Digital di Media Sosial, Resikonya Gak Main-main!
Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.
Baca Juga: Perhatikan Bahasamu di Media Sosial
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Komite Edukasi Mafindo, Julita Hazeliana M, S.E. Kemudian Pengurus RTIK Sidoarjo, Guru Dharma Wanita 1, Direktur PT. IKABA, Ika Rahmawati, S.Kom, serta Dosen Universitas Darussalam Gontor dan Anggota Japelidi, Nurhana Marantika, M.A.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas