Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Potensi Dakwah Melalui Media Sosial Sebagai Inovasi Perkembangan Dunia Digital

Potensi Dakwah Melalui Media Sosial Sebagai Inovasi Perkembangan Dunia Digital Ilustrasi dua orang sedang melihat smartphone. | Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Digital menyelenggarakan chip-in Embun Lawu Bersholawat mengenai penguatan keterampilan digital masyarakat Indonesia bernama #MakinCakapDigital 2024 untuk segmen Komunitas Santri Manjung dengan tema "Peran Media Sosial dalam Proses Dakwah di Internet" dilaksanakan di Parkir Embun Lawu, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah pada Selasa (22/10/2024). 

Kali ini hadir pembicara yang ahli di bidangnya dari berbagai bidang antara lain Pengajar dan Praktisi Digital, Anang Darmawan, Influencer Dakwah, Risyad Baya'Sud dan Pegiat Literasi Digital, Muhammad Mustafid. Perkembangan teknologi yang kian melesat dan penggunaan media sosial dari berbagai penjuru dunia meningkat, tak terkecuali dengan pemanfaatan internet di Indonesia. 

Survei terbaru dari We Are Social dan Kepios 2022 menyebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan oleh 73,7 persen penduduk Indonesia. Kemudahan didapat melalui internet sebagai akses untuk mendapatkan informasi, berkomunikasi dan hiburan. Sebanyak 80,1 persen penduduk Indonesia bahkan menggunakan internet untuk mencari informasi dan dapat menghabiskan waktu 8 jam 36 menit dalam satu hari menggunakan internet.

Dalam paparannya, Muhammad Mustafid mengungkapkan latar belakang dunia digital yang terus berkembang dengan revolusi industri 4.0 lewat tiga istilah kunci digitasi, digitalisasi, dan transformasi digital.

"Di dalam ruang digital ada media sosial sebagai platform berbasis internet yang memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi, berbagi konten, dan berkomunikasi dengan orang lain secara online," ujarnya. 

Baca Juga: Dukung Perekonomian Lewat Digitalisasi, Bank Mandiri Sabet Gelar The Strongest Bank in Indonesia 2024

Ia menyambung bahwa karakter media sosial ini interaktif, kontennya berbasis pengguna, sebagai jejaring sosial, dan memiliki beragam format tampilan, serta gampang viral. Namun tiap media sosial memiliki kekuatannya sendiri, misalnya Instagram dengan foto maupun video pendek, kemudian TikTok dengan video pendek kreatif, lalu X formatnya teks seperti berita. 

Kelebihan berbagai media sosial ini pun dapat dimanfaatkan sebagai sarana dakwah. "Jika kita abai dengan medsos, maka medsos akan diisi oleh orang-orang yang tidak paham agama, ektrem, dan intolerant," cetusnya dengan ajakan kepada santri untuk bisa memanfaatkan media sosial sebagai sarana. 

Namun, ia juga mengingatkan setelah memahami dan bisa memanfaatkan media sosial, perlu juga santri memahami soal keamanan digital. Menggunakan kata sandi kuat dan unik, mengaktifkan verifikasi dua langkah, serta memperbarui perangkat secara rutin dan menggunakan software anti-virus sangat dianjurkan untuk keamanan bermedia digital. 

Narasumber lainnya, Risyad Baya'Sud mengungkapkan tentang dalil perintah berdakwah yang tercantum dalam banyak surat di Al-Quran. "Dakwah menggunakan media sosial adalah sebuah inovasi," katanya kepada para santri yang hadir. 

Namun tentu dakwah menggunakan media sosial memiliki tantangan berbeda dibanding dengan dakwah secara langsung. Ia menyebut salah satu ayat yang mengingatkan untuk memeriksa kembali informasi yang beredar serta menelaahnya terlebih dulu. 

"Mulailah dari yang terdekat, sabar, pahami kebutuhan umat, tetapkan tujuan dengan jelas, perbanyak silaturahmi dan relasi, serta perbanyak membaca," sarannya. 

Anang Darmawan mengingatkan agar menggunakan media sosial secara bijak. Pengguna jangan memberikan informasi data pribadi dan mengetahui informasi mana yang mungkin akan jadi sumber masalah dan dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab. 

"Informasi pribadi seperti alamat rumah hingga detail kehidupan sehari-hari jangan dibagikan di media sosial," katanya mengingatkan. 

Baca Juga: PLN Tingkatkan Produktivitas 30% dengan Digitalisasi Arsip!

Selain itu setiap pengguna juga perlu hati-hati dalam membagikan konten. Hindari membagikan konten SARA dan berbau pornografi, serta pesan yang menimbulkan rasa kebencian terhadap individu maupun kelompok tertentu berdasarkan ras, agama, maupun suku dan golongan.

"Jangan membagikan berita yang tidak jelas sumbernya. Pengguna harus selektif terhadap sumber informasi yang tepat dan harus berdasarkan fakta dan menunggu konfirmasi penjelasan sumber data," serunya lagi. 

Pengguna harus mewaspadai peredaran berita bohong atau hoaks. Tak lupa ia mengingatkan pengguna untuk memperhatikan juga etika dalam berkomunikasi di media sosial, seperti menggunakan bahasa yang sopan kepada siapapun.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital dan Youtube Literasi Digital.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: