Jokowi dan Maruf Amin Lebih Baik Diam Soal Pemilu 2024, Pengamat: Kehadirannya Dapat Meminimalkan Konflik
Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin dalam sebuah kesempatan berbicara di hadapan Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar lembaga tersebut tidak ikut campur dalam pencapresan jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pernyataan ini segera ditanggapi oleh Pengamat Komunikasi dan Politik Jamiluddin Ritonga.
Ia menegaskan bahwa presiden dan wakil presiden dalam hal ini Joko Widodo (Jokowi) dan Maruf Amin harus kompak untuk tidak ikut campur dalam Pemilu yang akan dihelat dua tahun ke depan ini.
Baca Juga: Tantangan Jelang Pemilu 2024: Intoleransi Berbalut SARA Jadi Alat Politik Baru, Simak!
"Kehadirannya juga dapat meminimalkan konflik di antara pendukung pasangan capres yang berkontestasi," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Kamis (28/7/2022).
Jamiluddin menilai polarisasi dan konflik itu akan lebih diminimalisasi jika Presiden RI Joko Widodo juga bersikap netral. Sikap tersebut dinilai akademisi dari Universitas Esa Unggul itu akan memberikan dampak baik.
"Jokowi bersama Maruf Amin akan dapat mengendalikan penyelenggara agar tetap taat azas dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya," jelasnya.
Baca Juga: Sudah Siap, PKS akan Mendaftar Pemilu 2024 pada Hari Pertama Dibuka
Netralitas penyelenggara Pemilu 2024 juga dapat mencegah polarisasi dan konflik antarpendukung peserta.
"Namun penyelenggara Pemilu hanya bisa bersikap netral bila mendapat komando jelas dan tegas dari Jokowi dan Maruf Amin,"ungkapnya.
Sebelumnya, Maruf Amin dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diketahui bertemu beberapa waktu lalu. Namun, menurut Maruf, pertemuan itu murni untuk menghadiri undangan dan menjadi saksi pernikahan putri Anies, bukan dalam urusan politik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: