Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Resmi Jadi Tersangka, Ahyudin Eks Presiden ACT Klaim Menghargai Setiap Keputusan

        Resmi Jadi Tersangka, Ahyudin Eks Presiden ACT Klaim Menghargai Setiap Keputusan Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kasus dugaan penyelewengan dana Aksi Cepat Tanggap oleh para petingginya masuk babak baru setelah Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri menetapkan empat orang tersangka. Salah satunya adalah Ahyudin.

        Ahyudin kembali memenuhi panggilan pemeriksaan di Bareskrim Polri pada Jumat (29/7) siang.

        Melansir GenPI.co, Ahyudin yang berstatus tersangka tiba di Gedung Bareskrim Polri sekitar pukul 13.15 WIB bersama kuasa hukumnya.

        "Sekarang status saya sudah naik dari saksi menjadi tersangka. Saya dapat panggilan pukul 13.30 WIB menghadap lagi penyidik," ujar Ahyudin kepada wartawan di Bareskrim Mabes Polri, Jumat (29/7).

        Dirinya juga mengaku siap mengikuti proses hukum kasus penyelewengan dana ACT secara kooperatif.

        Baca Juga: Pihak Ahyudin Klaim Sudah Memprediksi Jauh-jauh Hari Mengenai Penetapan Status Tersangka

        "Sebagai warga negara, sebagaimana sebelumnya sembilan kali datang sebagai saksi. Sebagai tersangka pun insyaallah saya akan ikuti semua proses hukum ini," tuturnya.

        Selain itu, Ahyudin juga mengaku siap dengan segala keputusan, termasuk penahanan.

        "Sepenuhnya hak penyidik (siap ditahan, red). Kami akan menghargai," ujar Ahyudin.

        Seperti diektahui, sebelumnya Bareskrim Polri menetapkan empat petinggi Yayasan ACT sebagai tersangka kasus penyelewengan dana donasi korban Lion Air.

        Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Komentar Jokowi dan Pejabat Lain Soal Insiden Berdarah Rumah Ferdy Sambo Justru Buat Polri Tertekan, Simak!

        Keempat tersangka tersebut, yakni eks Presiden ACT Ahyudin, Presiden ACT Ibnu Khajar, Ketua Dewan Pembina ACT Novardi Imam Akbari, dan Senior Vice President Operational Global Islamic Philantrophy Hariyana Hermain. 

        Total dana yang diselewengkan oleh keempat petinggi yayasan ACT itu mencapai Rp 34 miliar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: