Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kembangkan Kejuruan Bahasa Jepang, Kemnaker Kembali Gandeng JICA

        Kembangkan Kejuruan Bahasa Jepang, Kemnaker Kembali Gandeng JICA Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Japan International Cooperation Agency (JICA) kembali membuka jalinan kerja sama. Salah satunya yakni penjajakan kerja sama pengembangan kejuruan bahasa Jepang di BLK Unit Pelayanan Teknis Pusat (UPTP) Kemnaker.

        "Selain kerja sama yang telah diselenggarakan, saat ini Ditjen Binalavotas sedang melakukan penjajakan kerja sama kejuruan bahasa Jepang di BLK UPTP," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, seusai menerima audiensi JICA Mission for Foreign Migrant Workers di Jakarta, mengutip sebagaimana dalam rilisnya, Jumat (29/7/2022).

        Selain kejuruan bahasa Jepang, Ida Fauziyah mengatakan penjajakan kerja sama lainnya yakni Penerimaan junior expert di berbagai bidang untuk mendukung penyelenggaraan pelatihan vokasi di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) dan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP); dan pengembangan tempat uji kompetensi bidang pariwisata bekerja sama dengan Japan Travel Agency; serta pengembangan program promosi penerimaan SDM Indonesia bidang teknisi otomotif oleh bengkel-bengkel di Jepang. Baca Juga: Kemnaker Sosialisasikan BP2MI dan Peluang Kerja di Luar Negeri di Poltekpel Sumbar

        "Kami berharap agar kerja sama yang telah terjalin dengan sangat baik khususnya antara JICA dengan Ditjen Binalavotas dapat terus berkembang, demi kepentingan Pemerintah Indonesia maupun Pemerintah Jepang," ujarnya.

        Ia menambahkan, untuk program SSW di Jepang, pihaknya mendorong JICA mendukung pelaksanaan program pelatihan sesuai standar kompetensi yang diperlukan. Sehingga dapat memenuhi persyaratan mengikuti program SSW, baik pelatihan Bahasa Jepang maupun pelatihan teknis yang diselenggarakan di BLK UPTP.

        "Melalui Ditjen Binalavotas juga meminta agar JICA dan Pemerintah Jepang dapat mendorong asosiasi industri di Jepang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan Skill Test untuk program SSW agar dapat membuka/menunjuk tempat uji kompetensi di Indonesia," pungkas Ida.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Martyasari Rizky
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: