Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengambilalihan Kasus Brigadir J oleh Bareskrim Polri Disebut Langkah Tepat, Ahli Pidana Singgung Pelukan Kapolda Fadil Imran ke Ferdy Sambo

        Pengambilalihan Kasus Brigadir J oleh Bareskrim Polri Disebut Langkah Tepat, Ahli Pidana Singgung Pelukan Kapolda Fadil Imran ke Ferdy Sambo Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tewasnya Yosua Hutabarat alias Brigadir J di insiden Berdarah Rumah Ferdy Sambo terus mendapat perhatian publik. Hampir sebulan kasus berjalan, tetapi sampai sekarang belum ada sama sekali tersangka atau titik terang dari apa yang sebenarnya terjadi.

        Kini diketahui dua laporan terkait insiden tersebut sepenuhnya diambil alih oleh Bareskrim Polri.

        "Ya, dijadikan satu agar efektif dan efisien dalam manajemen sidiknya, namun penyidik PMJ, Jaksel tetap masuk dalam tim sidik," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dikutip dari detik.com, Senin (1/8/22).

        Mengenai pengambilalihan kasus brigadir J di Rumah Ferdy Sambo oleh Bareskrim Polri ini, Ahli Hukum Pidana Muhammad Taufiq angkat bicara. Langkah ini menurutnya sudah tepat karena ada kemungkinan konflik kepentingan di tingkat Polda.

        “Saya menilai tindakan Kapolri memindahkan penyidikan ini dari Polda ke Mabes Polri memang benar karena di situ ada wilayah yang tidak mungkin independen,” ujar Taufiq saat tampil di Channel YouTube Refly Harun, dikutip Senin (1/8/22).

        Baca Juga: Ya Ampun... Berpelukan dengan Irjen Ferdy Sambo, Kapolda Fadil Imran Langgar Aturan? Pakar Hukum Tegas Singgung Nama Napoleon Bonaparte

        Taufik pun membeberkan kemungkinan adanya wilayah yang dia sebut tidak mungkin lagi dikerjakan secara Independen.

        Hal tersebut adalah berkaitan dengan sosok Kapolda Metro Jaya, Fadil Imran. Sebagaimana diketahui di awal-awal kasus ini diungkapkan, muncul video di mana kedua petinggi Polri tersebut saling berpelukan.

        Taufik yang semenjak awal mengangkat masalah pelukan ini menjelaskan bahwa hal itu tidak boleh dilakukan karena berpotensi memiliki konflik kepentingan mengingat saat itu situasi Ferdy Sambo masih bisa menjadi apapun dalam tewasnya Brigadir J.

        “Hampir semua pengamat Intelijen tentu mempertanyakan karena itu tidak etis. Orang yang dalam pusaran perkara, orang yang berpotensi menjadi apapun kenapa tiba-tiba dikunjungi, dipeluk-peluk bahkan sampai dicium keningnya. Kalau dia sudah ditetapkan misalnya, mungkin itu masih bisa kita terima, tetapi ini kan seamcam pesan ‘saya dekat sama dia’. Itu tidak bisa ditepis dan itu tidak boleh,” tambah Taufiq.

        Penjelasan Fadil Imran

        Baca Juga: Omongan Napoleon Bonaparte Kembali Menggelegar Soal Insiden Berdarah Rumah Ferdy Sambo: Yang Berbuat... Ngaku Kau, Aku Abangmu Sudah...

        Fadil Imran mengaku momen dia berpelukan dengan Ferdy Sambo yang menangis itu untuk memberikan support terhadap masalah cobaan yang sedang dialami.

        "Saya memberikan support pada adik saya Sambo, agar tegar menghadapi cobaan ini. Ini tidak mudah dan dapat menimpa siapa saja," ujar Fadil kepada awak media beberapa waktu lalu, dikutip dari laman republika, Senin (1/8/22).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: