Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wapres Dorong Seniman Ciptakan Karya Positif

        Wapres Dorong Seniman Ciptakan Karya Positif Kredit Foto: Setwapres
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Seni merupakan unsur kebudayaan yang tidak dapat dilepaskan dari perkembangan peradaban manusia. Karya-karya seni yang dihasilkan oleh seniman maupun budayawan yang populer di tengah masyarakat tentunya berpengaruh terhadap kemajuan pola pikir dan perilaku masyarakat tersebut.

        Oleh karena itu, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin mengimbau kepada para pelaku seni untuk bersama-sama menciptakan karya-karya yang membangun masyarakat ke arah yang lebih baik.

        Baca Juga: Wapres RI: Pemerintah Siapkan Langkah Perbaikan Tingkatkan Kesejahteraan Petani Sawit

        "Di dalam multaqa ini saya berharap tercipta sinergi antarseniman dan budayawan muslim untuk membentengi bangsa ini dari budaya-budaya destruktif. Sekaligus tercipta kekuatan kreatif yang melahirkan gagasan-gagasan dan karya-karya yang positif bagi bangsa ini," ujar Wapres saat membuka secara resmi Multaqa Seniman dan Budayawan Muslim Se-Indonesia, FGD dan Rakornas Lembaga Seni Budaya Peradaban Islam (LSBPI) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Selasa (2/8/2022).

        Mengutip hadis Bukhari dan Muslim, Wapres menyebut bahwa terdapat penghargaan yang begitu tinggi kepada para penyair, sastrawan, seniman dan budayawan dalam Islam di mana Nabi Muhammad SAW meminta Hassan bin Tsabit radhiyallahu 'anhu agar merangkai syairnya untuk menumbangkan kepongahan para penyair musyrikin yang saat itu sangat gencar menghina dan melecehkan Allah dan Rasul-Nya.

        "Baginda Nabi Muhammad SAW, berkata kepada Hassan bin Tsabit, Keluarkan syairmu untuk merendahkan mereka para penyair musyrikin yang melecehkan Allah dan Rasul-Nya dan Jibril menyertaimu!" kutip Wapres.

        Baca Juga: Wapres Harap Indonesia Jadi Juara Umum ASEAN Para Games 2022

        Wapres menambahkan bahwa hal tersebut juga mencerminkan penghargaan dan doa bagi para penyair muslim untuk senantiasa menyebar kebaikan dan membela kebenaran.

        "Menurut saya, ini juga doa bagi semua penyair muslim, semua sastrawan muslim, semua seniman dan budayawan muslim yang menulis dan menciptakan karyanya untuk membela Allah dan Rasul-Nya, untuk membela kebajikan dan kebenaran," tambah Wapres.

        Dalam sejarah peradaban Islam di Indonesia, Wapres menjelaskan bahwa banyak para dai dan mubaligh yang mendakwahkan Islam juga merupakan seniman ulung, atau paling tidak menggunakan seni sebagai wasilah dakwah, tidak terkecuali karya-karya sastra populer yang dikenal belakangan ini.

        "Jika kita baca pelan-pelan karya-karya para sastrawan kita, kita akan menemukan ada banyak jejak pesan dakwah di sana. Puisi-puisi D. Zawawi Imron, Emha Ainun Nadjib dan puisi-puisi Gus Mus sepenuhnya adalah dakwah. Demikian juga kebanyakan puisi Taufiq Ismail yang dilagukan oleh Bimbo," tuturnya.

        Baca Juga: Maruf Amin Imbau MUI Tak Ikut-ikutan Soal Pilpres, Anwar Abbas Bereaksi: Harus Mengingatkan Umat dan Bangsa

        Menutup sambutannya, Wapres mengapresiasi MUI sebagai penyelenggara acara tersebut dan berharap pertemuan ini dapat menghasilkan kebaikan bagi semua pihak.

        "Sekali lagi saya sampaikan apresiasi kepada MUI, LSBPI MUI, segenap panitia penyelenggara, dan kepada seluruh seniman dan budayawan muslim yang turut hadir di acara ini. Semoga multaqa ini menjadi liqa'an muntijan mubarakan fiih, pertemuan yang produktif dan diberkahi oleh Allah SWT," tutupnya.

        Baca Juga: Buka ASEAN Para Games, Wapres: Para Kontingen Adalah Atlet-Atlet Terbaik

        Sebelumnya, Ketua Panitia Acara Multaqa Seniman dan Budayawan Muslim Se-Indonesia, FGD dan Rakornas Lembaga Seni Budaya Peradaban Islam (LSBPI) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Erick Yusuf menyampaikan tujuan acara ini sebagai media kolaborasi antarpihak terkait untuk memberikan solusi masyarakat melalui seni dan budaya.

        "Acara ini selain silaturahim juga merapatkan barisan menyatukan semuanya, seniman, budayawan, para alim ulama, praktisi untuk bersama-sama bisa saling berkolaborasi dan bersinergi bisa menguraikan permasalahan keumatan dari sisi seni budaya," ujar Erick.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Ayu Almas

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: