Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Emil Targetkan Prevalensi Stunting di Jawa Timur Turun 13,5%

        Emil Targetkan Prevalensi Stunting di Jawa Timur Turun 13,5% Kredit Foto: Djati Waluyo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menargetkan penurunan angka prevalensi stunting di Jatim menjadi 13,5% pada 2024 . Target tersebut, tercatat lebih rendah dari target pemerintah pusat yaitu 14%. 

        Emil menyebut, untuk meraih target tersebut dibutuhkan upaya ekstra di berbagai sisi, utamanya akselerasi berbagai program di seluruh wilayah Jawa Timur.

        "Ini tidak mudah, harus terus digenjot. Upaya ini bisa dilakukan dengan adanya dukungan dari semua pihak," Kata Emil seusai menghadiri Rapat Kerja Penurunan Stunting bagi 12 Provinsi Prioritas bersama Wakil Presiden, kemarin.

        Berdasarkan data yang dirilis oleh Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI), Target dan Capaian Prevalensi Stunting di Jawa Timur dari tahun 2019 hingga 2021 terus mengalami penurunan.

        Walaupun belum sampai menyentuh target tahunan, namun tercatat menurun dari 26,86% pada 2019 menjadi 25,64% pada 2020. Kemudian menjadi 23,5% pada tahun 2021. 

        Emil menuturkan perlu adanya update data stunting yang riil dan sesuai dengan yang ada di masyarakat. Data stunting, kata dia diharapkan bukan lagi hanya mengandalkan survei statistik, tetapi benar-benar sesuai dengan alamat dan nama dari subjek-subjek yang akan intervensi. 

        "Mulai dari remaja putri, yang harus kita pastikan jangan sampai anemia. Ibu hamil hingga anak anak balita usia dua hingga lima tahun.Termasuk juga adalah kedisiplinan untuk menghadiri bulan penimbangan,” Ujar Emil.

        Selain itu, kelengkapan data, sarana dan prasarana yang ada di Puskesmas dan Posyandu juga turut menjadi perhatian. Harapannya, program-program yang nantinya ada, bukan hanya berjalan, tapi juga menjadi lebih terukur. 

        "Hal ini tidak lain untuk kelengkapan data elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM). Inilah yang harus kita dorong bersama," ujarnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: