Kini Dicabut, Ini Cerita Deolipa Yumara Bisa Dampingi Bharada E: Ditelepon Petinggi Mabes Polri
Pencabutan Deolipa Yumara sebagai kuasa hukum Bharada E menjadi sorotan Dahlan Iskan dalam tulisan Disway edisi Minggu (14/8). Kolumnis kondang itu menulis cerita bagaimana awalnya Deolipa Yumara bisa menjadi kuasa hukum tersangka pembunuhan Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7) itu.
Deolipa ditunjuk menjadi kuasa hukum setelah pengacara sebelumnya, Andreas Nahot Silitonga, mengundurkan diri pada Sabtu (6/8). Dalam tulisan Dahlan Iskan disebutkan jika Deolipa sudah menjadi pengacara selama 20 tahun.
Baca Juga: Inikah Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J? Kamaruddin: Ketahuan Ada "Si Cantik"
Dahlan menyebut pria berambut gondrong itu bukan pengacara biasa. Deolipa selalu menyebut dirinya dengan gagah: pengacara Merah Putih. "Pentingnya penegakan hukum menjadi darah dagingnya. Sampai juga ke sumsumnya," tulisan Dahlan.
Disebutkan juga bahwa Deolipa sosok yang sangat dekat dengan para pejabat tinggi polisi–khususnya pejabat tinggi yang juga berjiwa Merah Putih. Dahlan menceritakan Deolipa mendapat pekerjaan membela Bharada E setelah dibangunkan oleh panggilan telepon pada Sabtu (6/8) siang.
"Saya dibangunkan sekitar pukul 14.00," tulisan Dahlan menirukan ucapan Deolipa.
Setelah menjawab telepon, Deolipa menanyakan ada kepentingan apa si penelepon membangunkannya. Dalam komunikasi itu, si penelepon menyebut ada pekerjaan Merah Putih. "Si penelepon adalah pejabat cukup tinggi di Mabes Polri," tulisan Dahlan.
Singkat cerita, pengacara jebolan Universitas Indonesia (UI) itu berangkat ke Mabes Polri. Sesampai di sana, Deolipa mendapat penjelasan apa yang telah terjadi di Duren Tiga, rumah Irjen Ferdy Sambo. "Ternyata benar. Ini Merah Putih," tulis Dahlan menirukan ucapan Deolipa yang membatin.
Maksudnya, lanjut Dahlan, ada urusan kebenaran yang harus ditegakkan dalam peristiwa Duren Tiga. Selain itu, ada pencemaran nama Polri yang harus dibersihkan. Terutama yang membuat kotor itu yang harus dicuci.
Baca Juga: Dua Penanganan Perkara Terkait Brigadir J Dihentikan, Dahlan Iskan: Apanya yang Mau Ditangani?
Deolipa lantas diantar menemui Bharada E di ruang tahanan. Di situlah ajudan Ferdy Sambo meneken surat kuasa untuk pengacara yang juga seniman itu. Menurut Dahlan, Deolipa merasa tugas itu pekerjaan Merah Putih. Pemberi tugasnya pun resmi, meski dia lupa menanyakan apakah ada suratnya.
Maka ketika kuasa itu dicabut, Deolipa terlihat sewot dan terpikir mempersoalkan fee. Deolipa merasa berhak meminta fee sebagai pengacara Bharada E sejak surat kuasa ditandatangani sampai dicabut. Jumlahnya tak main-main, Rp15 triliun.
"Kelihatannya seperti jenaka, tetapi Deolipa serius–dalam arti ada apa surat kuasa dicabut. Sepertinya ada yang menginginkannya dicabut," tulisan Dahlan Iskan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: