Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ada Hewan Berbahaya di Yogyakarta, Bill Gates Lepas Jutaan Nyamuk Penyelamat!

        Ada Hewan Berbahaya di Yogyakarta, Bill Gates Lepas Jutaan Nyamuk Penyelamat! Kredit Foto: Instagram/Bill Gates
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Miliarder filantropi yang sangat peduli terhadap kesehatan global, Bill Gates, baru saja memposting artikel baru dalam blognya, Gates Notes. Gates mengatakan bahwa ada hewan yang paling berbahaya di dunia. Bukan hewan melata yang berbisa ataupun hiu bergigi tajam, ialah nyamuk yang dapat membunuh manusia.

        Dalam catatan terbarunya, Gates mengungkap bahwa ada 'Pabrik Nyamuk' yang sengaja dikembangbiakkan untuk menangkal nyamuk-nyamuk berbahaya.

        Dalam artikel berjudul "Apakah kita bisa mengakali binatang paling berbahaya di dunia?", Gates mengatakan jutaan nyamuk dikembangbiakkan untuk dilepaskan guna menyebar bakteri ampuh bernama Wolbachia.

        Baca Juga: Bill Gates Minta Korea Selatan dan Jepang Beri Kontribusi Lebih Terhadap Kesehatan Global

        Jutaan nyamuk yang memiliki bakteri Wolbachia ini dikembangbiakkan oleh para ilmuwan di Medellin, Kolombia.

        "Ini mungkin terdengar sebagai awal dari plot film horor seorang penulis Hollywood. Tapi tidak. Pabrik ini nyata," tulis Gates. "Nyamuk yang dihasilkan dari pabrik itu membawa bakteri bernama Wolbachia yang menghalangi mereka menularkan demam berdarah dan virus lain semacam Zika, chikunguya dan lainnya pada manusia," lanjut Bill Gates.

        Bakteri yang disebarkan oleh nyamuk ini tidak menularkan penyakit. Salah satu pusat penelitian bakteri Wolbachia ini rupanya di Indonesia, tepatnya di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

        "Yayasan kami telah menjadi penyandang dana yang bangga untuk penelitian ini. Pada tahun 2014, saya mengunjungi Yogyakarta untuk melihat pekerjaan ini yang baru saja dimulai. Saya bahkan membantu memberi makan beberapa nyamuk pembawa Wolbachia!" tulis Gates dalam artikel di Gates Notes yang bertajuk "Terobosan Luar Biasa dalam Memerangi Demam Berdarah Ini Sedang Berlangsung".

        Hasilnya pun sukses besar. Nyamuk pembawa Wolbachia mengurangi jumlah kasus demam berdarah sebesar 77 persen dan rawat inap demam berdarah sebesar 86 persen di Yogyakarta.

        "Sekarang, Program Nyamuk Dunia bekerja untuk memperluas upaya ini di bagian lain dunia di mana demam berdarah merupakan ancaman, termasuk kota-kota di Sri Lanka, Vietnam, Brasil, Kolombia, Meksiko, Australia, dan Fiji," lanjut Bill Gates.

        Alhasil, Gates mengungkap bahwa permintaan nyamuk penyelamat ini terus bertambah sehingga berarti Program Nyamuk Dunia perlu menghasilkan ratusan juta nyamuk Wolbachia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: