Soal Pertemuan Puan Maharani dan Surya Paloh, Pengamat: Agar PDIP dan NasDem Punya Hubungan Mesra
Pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh menjadi perbincangan hangat perpolitikan di Indonesia.
Kedua partai yang disebutkan sebelumnya memanas, namun dengan pertemuan tersebut dianggap ada pembicaraan lain yang lebih serius mengenai kontestasi di 2024.
Mengenai hal ini, Pengamat Politik Jerry Massie menilai kemesraan antara PDIP dan Partai NasDem akan kembali muncul.
Jerry menduga ada suasana romantis yang terjalin di antara PDIP dan Partai NasDem.
Seperti diketahui, Ketua DPR Puan Maharani menemui Ketum Partai NasDem Surya Paloh atas perintah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Menurut Jerry, pertemuan tersebut bisa membuahkan kegagalan koalisi bagi Partai Demokrat dan PKS yang digadang akan bersatu dengan Partai NasDem.
Baca Juga: Ngeri Juga Omongan Pengamat: Puan Maharani Tidak Fokus Perbaiki Kinerja DPR yang Terseok-seok!
“Pertemuan Surya Paloh dan Puan berpotensi membicarakan soal cara agar PDIP dan Partai NasDem punya hubungan mesra,” ujar Jerry dilansir dari GenPI.co, Rabu (24/8).
Menurutnya, hal tersebut wajar dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman di antara kedua parpol pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.
Dengan demikian, menurut Jerry, hubungan Partai Demokrat dan PKS akan segera kandas lantaran PDIP berpotensi tinggi menggandeng Partai NasDem.
“Paradigma berpikir bisa berubah sewaktu-waktu, bahkan hitungan detik jika hal terebut terkait partai politik,” ucapnya.
Oleh sebab itu, menurut Jerry, PDIP dan Partai NasDem punya peluang yang cukup signifikan untuk mengumumkan dan mendeklarasikan koalisi.
“Jadi, ada kemungkina Puan sedang membangun komunikasi politik dengan Surya Paloh dalam pertemuannya,” tuturnya.
Seperti diketahui, Surya Paloh mengaku akan mempertimbangkan Puan sebagai capres 2024.
"Sudah ketemu begini, masa enggak masuk dalam radar?" ujar Surya Paloh.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto