Dinilai Masih Kurang Komunis, Umat Katolik China Diminta Mendekatkan Diri ke Partai Komunis
Pemerintah China menilai umat Katolik masih kurang komunis sehingga diminta segera mendekatkan diri ke Partai Komunis di negara itu.
Komunitas Katolik harus bisa bersatu bersama para tokoh dan umat Katolik agar mampu memberikan kontribusi dalam mencapai program pembaruan China, demikian anggota Komite Tetap Biro Politik Partai Komunis China (CPC) Wang Yang dikutip media resmi setempat, Minggu (28/8/2022).
Baca Juga: Partai Kuomintang Taiwan Ngaku Berdiri di Samping Utusan yang Berkunjung ke China: Berani!
Sebelumnya Wang bertemu jajaran pengurus Perhimpunan Patriotik Katolik China (CCPA) dan Konferensi Keuskupan Gereja Katolik China. Ia juga menyerukan komunitas Katolik mengimplementasikan secara penuh kebijakan dasar keagamaan yang telah ditetapkan oleh CPC.
Wang juga meminta para pengurus CCPA dan Konferensi Keuskupan setempat untuk mendukung kepemimpinan CPC dan membantu mengadaptasikan aktivitas keagamaannya dengan masyarakat sosialis.
Mereka juga harus konsisten mematuhi prinsip-prinsip independensi dan kemandirian dengan menolak berbagai bentuk infiltrasi asing, demikian Wang yang juga Ketua Komite Nasional Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (CPPCC) itu.
Umat Katolik juga diminta turut menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingan rakyat China.
Dia juga menyerukan berbagai upaya untuk menjamin kepemimpinan Gereja Katolik tetap kuat di tangan mereka sendiri dengan tetap mencintai negara dan agama.
Organisasi keagamaan di China harus mendapatkan persetujuan dari otoritas setempat di bawah rezim Komunis.
Otoritas setempat tidak ingin organisasi keagamaan di China memiliki aliansi dengan asing, termasuk komunitas Katolik yang beraliansi dengan Vatikan.
Oleh karena itu struktur organisasi Katolik di China diberi label Patriotik, seperti CCPA itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: