Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Adaro Energy Milik Konglomerat Boy Thohir Cuan Kotos-Kotos: Pecahkan Rekor Tertinggi dalam Sejarah Gara-Gara Ini

        Adaro Energy Milik Konglomerat Boy Thohir Cuan Kotos-Kotos: Pecahkan Rekor Tertinggi dalam Sejarah Gara-Gara Ini Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menorehkan pertumbuhan kinerja signifikan sepanjang paruh pertama tahun ini. Hal itu tercermin dari capaian pendapatan, EBITDA, dan laba bersih yang mencapai rekor tertinggi dalam sejarah perusahaan milik konglomerat Boy Thohir ini sejak melantai di BEI pada 14 tahun lalu. 

        Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro Energy Indonesia, Garibaldi Thohir (Boy Thohir), mengungkapkan bahwa pendapatan usaha bersih Adaro tumbuh 127% menjadi US$3,54 miliar pada semester pertama 2022. EBITDA perusahaan mencatatkan rekor tertinggi hingga 269% menjadi US$2,34 miliar. Begitu pula dengan laba bersih Adaro, nilai meningkat tajam 613% dari US$189 juta pada H121 menjadi US$1,35 miliar pada H122, tertinggi dalam 14 tahun terakhir.

        Baca Juga: Anak Perusahaan Milik Orang Terkaya RI Pinjam Uang Triliunan Rupiah ke Bank, Ternyata untuk Tujuan Ini

        "Hal ini dipicu oleh gabungan berbagai faktor yang terjadi dalam kurun waktu yang singkat, mulai dari cuaca tak menentu yang mengakibatkan kenaikan permintaan bagi produk kami, sampai kelangkaan pasokan yang belum juga teratasi akibat masalah pengadaan alat berat dan cuaca buruk di wilayah-wilayah tambang secara global. Dampak terbesar disebabkan risiko geopolitis dari Eropa," tegasnya, Selasa, 30 Agustus 2022.

        Ia menambahkan, pertumbuhan laba yang signifikan itu membantu Adaro untuk memberi dukungan finansial terhadap transformasi Grup Adaro pada tahun-tahun mendatang. Pasalnya, Adaro melakukan investasi besar pada energi terbarukan, pengembangan kawasan industri hijau terbesar dunia, dan melakukan diversifikasi yang makin jauh dari batu bara termal.

        Untuk diketahui, total aset Adro naik 30% dari US$6,74 miliar menjadi US$8,79 miliar berkat kenaikan

        86% pada kas menjadi US$2.244 miliar. Aset lancar naik 81% dari US$1,99 miliar menjadi US$3,60 miliar, sedangkan aset non lancar naik 9% dari US$4,75 miliar menjadi US$5,19 miliar. Kontribusi paling signifikan terhadap kenaikan pada aset non lancar berasal dari investasi lainnya dan tambahan investasi yang dilakukan di TPI pada 1H22.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: