Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Survei ISC: Prabowo Melambung Tinggi, Anies dan Ganjar 'Gontok-gontokan' di Bawah

        Survei ISC: Prabowo Melambung Tinggi, Anies dan Ganjar 'Gontok-gontokan' di Bawah Kredit Foto: Detik
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, sejumlah lembaga survei mulai mempublikasikan analisisnya soal calon presiden dan wakil presiden pilihan masyarakat. Teranyar, datang dari Indonesia Survey Center (ISC).

        Dalam hasil suvei tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto meraih kepercayaan publik tertinggi dengan elektabilitas sebesar 30,4 persen. Di posisi kedua, ada Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dengan 19,1 persen, dikejar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebesar 13,0 persen.

        Baca Juga: Bahkan Kalahkan Prabowo-Puan, Anies-AHY Berjaya di Survei Elektabilias Capres-Cawapres 2024

        "Dukungan ini menunjukkan kecenderungan kepercayaan publik semakin membesar kepada Prabowo untuk menjadi pengganti pasca Presiden Jokowi lengser," ujar Peneliti Senior ISC, Chairul Ansari, saat merilis survei secara daring, Senin (29/8/2022).

        Menilik hasil survei ini, kata Chairul, dapat dilihat bahwa elektabilitas Ganjar dan Anies dalam posisi stagnan di bawah 20 persen. Hal ini, karena tidak adanya kepastian dukungan dari parpol untuk memberikan tiketnya untuk dua tokoh ini.

        Selain itu, alasan terbesar publik memilih Prabowo, karena dianggap memiliki kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi Indonesia. Misalnya, keamanan nasional, dan krisis pangan yang tengah mengintai dunia.

        Baca Juga: Elektabilitas Prabowo Subianto Tertinggi, Nasib Ganjar dan Anies Makin Gak Jelas?

        Sementara, alasan terbesar publik yang memilih Ganjar karena memang warga Jateng, sebagaimana basis utama dukungan elektabilitas Sang Gubernur. Selanjutnya, permasalahan tiket, belum adanya satu pun partai yang mengusung Ganjar, termasuk PDIP, membuatnya bersifat spekulatif.

        "Sepertinya kecenderungan dukungan terhadap Ganjar masih lokal saja," ungkapnya.

        Pun terhadap Gubernur Anies. Sang Gubernur dianggap bisa memecahkan masalah yang ditunjukkan selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Selain itu, karena kesamaan agama, rekam jejak yang bagus.

        Survei ISC mengajukan pertanyaan dalam bentuk simulasi pasangan calon (Paslon) Presiden-Wakil Presiden. Simulasi dengan dua pasangan calon Presiden dan wakil dan simulasi tiga pasangan calon.

        Pada simulasi dua paslon ditemukan bahwa jika Prabowo dipasangkan dengan Puan atau dengan Ganjar perolehan persentase selalu diatas 60 persen. Kemudian, meskipun masih keluar sebagai pemenang, bila Prabowo dipasangkan dengan Muhaimin atau Khofifah perolehan masih di bawah 50 persen.

        Baca Juga: Jokowi Mohon Buka Kuping Lebar-lebar, Anak Buah Prabowo Nggak Main-main Soal Kenaikan Harga BBM: Kami Berharap Tidak Dinaikan!

        Paslon Ganjar-Erick menjadi lawan terberat Prabowo-Muhaimin. Sementara Paslon "all PDIP man" juga masih "keok" bila dipertandingkan dengan Prabowo-Khofifah.

        Simulasi tiga paslon masih menunjukkan Prabowo bila menjadi Capres dan dipasangkan dengan Cawapres siapapun masih tetap keluar sebagai pemenang. Namun Pemilu akan berlangsung dua putaran karena perolehan persentase keterpilihan masih di bawah 50 persen.

        Kemudian dari simulasi ini menunjukkan ada kecenderungan bila Prabowo dipasangkan dengan Cawapres yang berlatar PDIP akan jauh lebih kuat dibanding dengan pasangan yang lainnya.

        Baca Juga: Isu Penjegalan Majunya Anies Baswedan di Pilpres 2024 Bikin Heboh Satu Indonesia, Pengamat: Memang Ada!

        Untuk diketahui, survei ini dilaksanakan pada 9-19 Agustus 2022, menggunakan teknik pencuplikan sampel multistage random sampling varian area random sampling.

        Sampel yang dicuplik adalah penduduk yang berusia min 17 tahun keatas dan atau yang sudah pernah menikah sebesar 1520 responden dengan Margin of Error ± 2,5 persen dan Confidence Interval 95 persen. Pengumpulan data tersebut dilakukan melalui wawancara langsung dengan bantuan kuesioner. Hasil survei yang didapat adalah hasil pada saat survei dilakukan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: