Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Jawa Barat mengimbau agar sarjana ekonomi berbasis koperasi membantu mengembangkan koperasi di Jawa Barat. Salah satunya turut meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) koperasi.
Ketua Dekopinwil Jawa Barat Mustofa Jamaludin menilai saat ini SDM koperasi masih kaku. Untuk itu, diharapakan ke depannya SDM koperasi di Indonesia khususnya Jawa Barat mampu mengikuti perkembangan zaman.
Baca Juga: Teten Minta Aset Koperasi Bermasalah Dikembalikan ke Nasabah, Bukan ke Negara
Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat sulit dipelajari atau terapkan oleh SDM yang berusia di atas 50 tahun ke atas. Maka, diperlukan generasi muda khususnya alumni Universitas Koperasi Indonesia untuk membantu koperasi dalam mengembangkan jajaran.
"Orang tua punya jaringan, kemampuan dimiliki generasi muda, jika dipadukan ini akan menjadi kekuatan," kata Mustofa kepada wartawan usai mengikuti Peringatan Hari Koperasi ke-75 tingkat Provinsi Jawa Barat, di Halaman Gedung Senbik, Kota Bandung, Selasa (30/8/2022).
Upaya tersebut dilakukan dalam rangka menumbuhkan kembali gerakan koperasi. Selain itu, untuk membangun ekonomi di wilayah kerja skala mikro dan makro.
"Kita juga ingin bekerjasama dengan Universitas Koperasi Indonesia untuk membangun inkubator, karena inkubator salah satu untuk pendamping kepada koperasi agar matang kedepan," ungkapnya
Adapun, Rektor Universitas Koperasi Indonesia Burhanuddin Abdullah mendukung pengembangan koperasi di masa yang akan datang. Terutama melibatkan generasi muda di dalamnya.
"Kita punya ruang koperasi yang sangat luas dengan anggota terbanyak di Jawa Barat, maka pengelola koperasi kedepan harus lebih kreatif dan inovatif," ungkapnya
Baca Juga: Dorong Pertumbuhan UMKM Nasional, Topindoku Gandeng Nobu Bank Salurkan KUR dengan Cepat
Mantan Gubernur Bank Indonesia ini menyebutkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang kurang lebih mencapai 270 juta jiwa, tapi hanya 10 persen menjadi anggota koperasi. Maka, pengembangan Koperasi di tanah air masih terbuka lebar.
"Penduduk di negara lain seperti Jepang dan Amerika Serikat bisa mencapai 40 persen. Bahkan 50 persen penduduk Singapura sudah menjadi anggota koperasi. Artinya peluang untuk mengembangkan koperasi masih sangat tinggi,"tegasnya
"Untuk itu, diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan koperasi di Indonesia,"sambungnya
Baca Juga: BUMN Telan PMN Rp369,17 Triliun, Menkeu Ungkap Untuk Proyek Infrastruktur hingga Bantu UMKM
Beberapa upaya yang harus dilakukan diantaranya koperasi harus inovatif melalui generasi muda yang melek teknologi.
"Salah satunya melalui generasi muda inilah yang akan memajukan koperasi kita,"ujarnya
Selain itu, Pemerintah harus membuat kebijakan yang mendukung perkembangan koperasi di Indonesia, yakni Undang Undang Sistem Perekonomian seperti diamanatkan dalam UUD 1945 Pasal 33 ayat 5.
"Jadi harus ada Undang Undang Sistem Perekonomian supaya jelas hubungan antara BUMN, swasta dan Pemerintah,"ungkapnya
Burhanudin juga menilai Menteri Koperasi dan UMKM saat ini sedang memikirkan bagaimana koperasi menjadi kuat dengan membangun ekosistem (Undang Undang) yang kuat.
Baca Juga: Satgas Penanganan Koperasi Bermasalah Audiensi dengan Perwakilan Anggota KSP-SB Jatim, Bahas Hal Ini
"Termasuk para startup dan inkubasi bisnis di bidang teknologi sudah diperbaiki. Ini harus berkolaborasi agar koperasi di tanah air menjadi kuat,"pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar