Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Adaptasi Kebiasaan Baru, RS Sentra Medika Cibinong Edukasi Tetap Sehat dan Produktif Menuju Endemi Covid-19

        Adaptasi Kebiasaan Baru, RS Sentra Medika Cibinong Edukasi Tetap Sehat dan Produktif Menuju Endemi Covid-19 Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Saat ini Indonesia tengah berada di masa endemi Covid-19. Dengan demikian masyarakat perlu beradaptasi dalam norma baru seperti  menggunakan masker dan kebiasaan mencuci tangan, yang diperlukan sebagai antisipasi pencegahan penularan virus Covid-19. 

        Hal tersebut perlu saat kita beraktivitas sehari-hari di luar rumah, mulai dari lingkungan kerja, sekolah maupun kampus, ataupun di tempat keramaian seperti pasar, supermarket, sarana publik termasuk rumah sakit dan pusat layanan kesehatan.  

        “Itu sebabnya kami dari jajaran Direksi RS Sentra Medika – Cibinong, menyambut baik inisiatif penyelenggaraan seminar pagi ini, karena kami dari kalangan medis mengetahui juga keberadaan virus ini masih berkembang melalui mutasi berbagai varian baru, kata dr. P. Lanjar Sugianto, MARS,  Direktur RS Sentra Medika – Cibinong.

        Baca Juga: Setelah Sukses Tangani Pandemi, Pemerintah Kini Siap Hadapi Tantangan Ekonomi

        “Untuk antisipasi ini tentu kita sebagai warga negara yang baik, perlu memperhatikan dan menjalankan kebiasaan hidup yang baru yaitu tetap mematuhi Protokol Kesehatan, menjalankan pola hidup sehat dengan asupan gizi yang seimbang, serta melakukan pencegahan terjangkitnya infeksi Covid-19 ini secara pro aktif dengan melakukan tes swab antigen secara berkala.“

        Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) Heru Firdausi Syarif menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi antara PT Itama Ranoraya Tbk dengan RS Sentra Medika. 

        “Kami menghargai upaya RS Sentra Medika yang mau bekerjasama dengan kami secara terbuka, karena kami sadar kesediaan para tenaga medis untuk secara rutin membiasakan pemeriksaan swab antigen, baik di lingkungan rumah sakit maupun wilayah kerja sekitarnya, akan dapat mengurangi secara efektif resiko penyebaran Covid-19 lebih masif,” jelas Heru.

        Dalam kesempatan tersebut, Heru mengajak semua pihak yang hadir dapat turut mendiseminasi adaptasi kebiasaan baru di lingkungan sekitarnya, mulai dari menggunakan masker dan menggantinya setiap empat jam sekali, rajin mencuci tangan, dan juga secara berkala memeriksakan diri dengan pemeriksaan swab antigen.

        Dalam paparannya dr. Ryan Susanto Sp. PK dari RS Sentra Medika – Cibinong, menjelaskan kondisi teraktual di mana varian terakhir Covid-19 adalah subvarian Omicron BA 4 dan BA 5 yang sudah terdeteksi masuk ke Indonesia sejak medio Juni tahun ini. Selain terkontaminasi setelah pulang melakukan perjalanan dari luar negeri dan menghadiri pertemuan internasional di Bali, rata-rata mereka juga sudah melakukan vaksin booster. 

        “Keberadaan mutasi gen varian dan sub varian baru ini tidak mudah dideteksi, sehingga vaksinasi menjadi upaya menekan agar gejala yang diderita pasien tidak semakin memburuk. Itu sebabnya cara yang efektif yang dapat mencegah tidak terjadinya penularan, salah satunya adalah secara rutin melakukan tes swab antigen.”    

        Baca Juga: Pascapandemi, Kebutuhan Cloud Kian Tinggi

        Sejumlah lokasi yang diketahui menjadi penyebab utama terjadinya penularan adalah di sekitar area publik, termasuk sekolah dan rumah sakit, sehingga situasi ini perlu dipahami sebagai langkah pencegahan secara antisipatif untuk saling melindungi.

        Menurut dr. Ryan untuk dapat memilih alat tes RDT-Ag dalam penggunaan Corona Virus Disease-2019 (Covid-19) kriteria pertama adalah produk tersebut harus memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan, karena telah lulus uji validasi dan resmi terdaftar sebagai Alat Kesehatan Dalam Negeri.  

        Berdasarkan evaluasi lokal yang dilakukan oleh Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, produk Alat Rapid Tes Nasal BioquickTM, memiliki keunggulan antara lain sensitifitasnya mencapai 91,3%. Selain itu deteksi protein nukleokapsid pada virus SARSCoV-2 tidak terpengaruh oleh varian Omicron. 

        Dengan harga jual yang lebih terjangkau, maka diharapkan produk ini juga menjadi prioritas pilihan bagi para tenaga kesehatan (nakes), mengingat mereka yang dites menggunakan Alat Rapid Tes Nasal BioquickTM akan merasa lebih nyaman, karena metode pengambilan sampelnya hanya kedalaman 2 cm ke hidung (swab nasal), sehingga meminimalisir efek yang tidak diinginkan seperti batuk atau bersin. Bagi nakes juga akan mengurangi resiko infeksi karena prosedur yang minimalis. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: