Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cuma Bisa Serang Anies, tapi Lembek ke Jokowi, 'PSI Gak Bakal Laku'

        Cuma Bisa Serang Anies, tapi Lembek ke Jokowi, 'PSI Gak Bakal Laku' Kredit Foto: Instagram/Giring Ganesha
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sikap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang selalu menyerang Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, tetapi tidak pernah mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikritik pengamat politik Jerry Massie.

        Jerry pun menyarankan PSI agar lebih independen dan tidak menyikapi Anies Baswedan sebagai seorang yang selalu salah. Hal tersebut dia ungkapkan untuk menyoroti pernyataan Sekretaris Dewan Pembina PSI, Raja Juli Antoni, yang ingin pemimpin nasionalis sejati dan tidak menggunakan politik identitas.

        Baca Juga: PSI Ogah Sama Pemimpin yang Pakai Politik Identitas, Pengamat: Ya Emang Kepentingannya buat Hajar Anies

        Jerry menduga pernyataan Raja Juli ditujukan kepada Anies yang sering diberi stigma bapak politik identitas.

        "Jadi, siapapun itu harus ditegur kalau melakukan kesalahan. Anehnya, PSI itu tidak pernah mengkritik Presdien Joko Widodo (Jokowi)," ujar Jerry kepada GenPI.co, Minggu (4/9).

        Menurutnya, PSI cenderung diam saat muncul wacana habisnya subsidi yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

        "Mereka sebenarnya bisa mendapat suara elektoral yang banyak jika ikut ngotot bersama rakyat. Jadi, saya kira PSI harus mencari cara dan warna sendiri agar dicintai publik," ucapnya.

        Oleh sebab itu, Jerry meyakini PSI tidak akan laku jika hanya menyerang Anies dan mengadaptasi gaya yang sama sampai kapan pun.

        Baca Juga: Jokowi Siapkan 6 Nama Pengganti Anies Baswedan, PSI Sampaikan Sebuah Permintaan Penting

        Sebelumnya, Raja Juli mengatakan PSI ingin mencari pengganti Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2024. Dia juga menyebut partainya mencari sosok pemimpin nasionalis sejati dan bukan pengguna politik identitas.

        "Mencari pemimpin yang nasionalis sejati, bukan pemimpin yang gunakan politik identitas untuk meraih dukungan masyarakat," ujar Raja Juli.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: