Suara Tegas Anak Buah AHY: Demokrat Memilih Bersama Rakyat, Batalkan Kenaikan Harga BBM!
Partai Demokrat dengan tegas menyatakan ketidaksetujuannya atas kebijakan menaikkan harga BBM jenis Pertalite, Pertamax, dan solar. Hal itu disampaikan oleh Anggota DPR RI, Fraksi Partai Demokrat, Irwan.
Irwan secara terbuka mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut. Dia menilai, kenaikan harga BBM itu sebagai bentuk ketidakpedulian pemerintah terhadap penderitaan dan kesusahan rakyat saat ini.
Baca Juga: Respons Kenaikan Harga BBM, Iwan Fals: Ini Serius?
"Pemerintah lebih memilih menambah masalah rakyat dibanding memenuhi amanat untuk menyejahterakan rakyat," kata Irwan dalam keterangan yang diterima JPNN.com, Sabtu (3/9).
Menurut pria yang beken disapa Irwan Fecho itu, kenaikan harga BBM bakal berdampak langsung terhadap rakyat kecil menengah, seperti UMKM, buruh, tani, nelayan, bahkan karyawan-karyawan swasta dan pegawai pemerintahan.
"Presiden telah abai mendengarkan suara rakyat," ujar legislator asal Kalimantan Timur (Kaltim) itu.
Anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu menyebut, sektor-sektor lain juga akan merasakan dampak dari naiknya harga BBM, seperti biaya pendidikan, kesehatan, pariwisata, infrastruktur, dan lainnya.
"Pemerintah tidak konsisten dan komitmen untuk menjaga inflasi yang mereka targetkan, yaitu 3,3 persen. Kenaikan BBM ini akan menaikkan inflasi dan serta merta menambah kemiskinan," tutur wakil sekretaris Fraksi Demokrat DPR itu.
Oleh karena itu, Irwan Fecho menyatakan penolakan terhadap keputusan pemerintah Presiden Jokowi tersebut. "Kami nyatakan menolak kenaikan BBM ini. Demokrat memilih bersama rakyat. Batalkan kenaikan BBM," kata Irwan.
Kenaikan harga BBM bersubsidi telah diumumkan pemerintah Sabtu siang dan langsung berlaku. Kenaikan harga BBM tersebut diumumkan oleh Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam konferensi pers bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pukul 13.30 WIB.
Baca Juga: Putuskan Naikkan Harga BBM, PKS: Pemerintah Harus Cari Solusi!
"Pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan harga BBM subsidi, antara lain Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, kemudian solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter," kata Arifin.
Tak hanya itu, BBM nonsubsidi jenis Pertamax juga ikut mengalami kenaikan dari semula Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter. "Ini berlaku satu jam sejak diumumkan penyesuaian saat ini. Jadi, berlaku pukul 14.30 WIB," tukas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: