Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Netty Prasetiyani Aher, menyebut bahwa keputusan pemerintah terkait naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) mencekik rakyat kecil.
Dia juga menyebut bahwa pemerintah tidak memiliki empati terkait dengan naiknya harga BBM. Sebab, Netty menilai bahwa harga BBM yang ditetapkan mencekik rakyat kecil yang sudah dibebani dengan tuntutan keuangan akibat pandemi.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Partai Demokrat: Bukannya Mengurangi, Pemerintah Malah Menambah Beban Rakyat
Netty juga mengatakan, kenaikan BBM menimbulkan efek domino pada kenaikan harga sejumlah komoditas bahan pokok. Dengan begitu, kata Netty, keluarga prasejahtera makin sulit memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
"Upaya pemerintah dalam berbagai program nasional, seperti penurunan stunting, penurunan angka kematian ibu, terancam gagal karena rakyat tidak memiliki daya beli yang cukup," kata Netty dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (4/9/2022).
Dia menyebut, naiknya harga BBM juga berdampak pada pekerja sektor informal seperti petani, nelayan, UMKM, sopir angkutan, juga pedagang keliling. Sektor tersebut, kata Netty, menjadi sulit bertahan hidup karena harga BBM bersubsidi yang meningkat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: