Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bertemu Puan Maharani, Pengamat Sebut Prabowo Subianto Diperhitungkan PDIP Menjadi Capres

        Bertemu Puan Maharani, Pengamat Sebut Prabowo Subianto Diperhitungkan PDIP Menjadi Capres Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Geliat manuver aktor dan partai politik terus diperlihatkan menjelang pemilu dan pilpres 2024.

        Mengenai hal ini, Ketua DPP PDI-Perjuangan (PDIP) Puan Maharani menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (4/9/22). 

        Agenda menemui Prabowo merupakan lanjutan safari politik PDIP yang diwakilkan Puan Maharani atas amanat Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

        "Kunjungan tersebut menunjukkan betapa penting figur Prabowo Subianto sebagai salah satu bakal capres sangat diperhitungkan oleh PDIP," kata Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro dalam keterangannya, Minggu (4/9/22). 

        Baca Juga: Pembencinya Jangan Kelojotan! Dituding Bapak Politik Identitas, Anies Baswedan Resmikan Dua Gereja: Menambah Kedamaian untuk Jakarta!

        Oleh karena itu, kunjungan politik Puan Maharani juga membawa pesan politik betapa PDIP menaruh harapan dapat bersama dalam satu koalisi dengan Partai Gerindra di Pilpres 2024.

        "PDI Perjuangan juga melihat Prabowo Subianto dan Gerindra sebagai pihak paling potensial diajak bekerjasama kembali dalam satu bangunan koalisi," ujar Bawono.

        Bawono mengatakan, PDIP memperhitungkan Prabowo karena sebagai ketua umum partai pemenang pemilu kedua pada 2019 silam. Kemudian, elektabilitas Prabowo kekinian berada di tiga besar.

        Kinerja Prabowo selama menjadi pembantu Presiden Joko Widodo juga tidak luput dari perhatian PDIP. Prabowo menunjukan kesetiaannya pada Presiden.

        "Namun kembali lagi pada persoalan elektabilitas masing-masing figur, persoalan elektabilitas Puan juga menjadi ganjalan lain bagi peluang kedua tokoh ini berduet," ucap Bawono. 

        "Berdasarkan hasil survei dari sejumlah lembaga survei tingkat elektabilitas dari Ketua DPR RI belum menggembirakan karena masih sekitar 1 persen," imbuhnya.

        Baca Juga: Ucapan Raja Juli PSI Soal "Politik Identitas" Diduga Buat Anies, Pengamat: Memang Kepentingannya untuk Menghajar Anies

        Meski begitu, ada kendala yang akan dihadapkan kedua partai apabila sepakat membentuk koalisi. Salah satunya tentang figur yang akan ditetapkan sebagai calon presiden.

        "Kendala lain untuk menjodohkan kedua figur itu adalah posisi PDI Perjuangan sebagai partai politik dengan kursi terbesar di DPR RI hasil pemilu 2019. Apakah dengan posisi itu mereka (Partai Gerindra) mau sekadar menjadi orang nomor dua?," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: