2 Bomber Berkemampuan Nuklir Amerika Mengudara di Langit Timur Tengah, Jet Tempur 2 Negara Arab Mengekor
Militer Amerika Serikat dua pesawat pembom berkemampuan nuklir B-52H Stratofortresses di atas Timur Tengah pada Minggu (3/9/2022). Penerbangan itu diketahui bersama pesawat sekutu dari angkatan udara Inggris, Kuwait, dan Arab Saudi
Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan bahwa itu adalah misi gugus tugas pembom (BTF) keempat sepanjang tahun ini. Peluncuran bersamaan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran, yang berusaha merebut beberapa drone laut AS yang beroperasi di perairan internasional pekan lalu.
Baca Juga: Timur Tengah Memanas, Suriah Sampai Minta Iran Jangan Lakukan Ini ke Israel karena...
Selama misi di hari Minggu (3/9/2022), pembom jarak jauh B-52 lepas landas dari Inggris dan terbang di atas Mediterania timur, Semenanjung Arab dan Laut Merah.
“Satuan Tugas Pembom ini adalah representasi yang kuat dan jelas dari komitmen abadi AS di kawasan itu,” Letnan Jenderal Alexus Grynkewich, komandan Angkatan Udara ke-9, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
“Ancaman terhadap AS dan mitra kami tidak akan terjawab. Misi seperti BTF ini menunjukkan kemampuan kami untuk menggabungkan kekuatan untuk menghalangi dan, jika perlu, mengalahkan musuh kami," ujarnya.
Saat jet tempur dari Inggris, Kuwait, dan Arab Saudi mengawal pengebom B-52 di atas, pasukan Pusat Angkatan Darat mensimulasikan daya tembak di darat.
Washington telah bernegosiasi dengan Iran selama 16 bulan untuk mencoba menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran yang sudah tidak berlaku.
Iran mengajukan tanggapan atas proposal AS untuk menghidupkan kembali perjanjian itu bulan lalu, tetapi juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan itu "tidak konstruktif."
Sementara Iran telah membantah bahwa mereka ingin membuat bom nuklir, negara itu sekarang memiliki sekitar 3.800 kilogram uranium yang diperkaya hingga 60% kemurnian, menurut Badan Energi Atom Internasional.
Di bawah ketentuan kesepakatan nuklir sebelumnya, Iran hanya dapat memiliki 300 kilogram uranium yang diperkaya hingga 3,67%.
Sebuah kapal Iran menyita sebuah drone laut Amerika di Teluk Arab Senin lalu, tetapi kapal pesisir Angkatan Laut USS Thunderbolt dan sebuah helikopter MH-60S Sea Hawk dikirim untuk menghentikan penyitaan.
Kemudian Kamis lalu, sebuah kapal perang Iran menyita dan menahan dua drone laut AS, tetapi Armada ke-5 AS kembali mengirim dua kapal perusak dan sebuah helikopter untuk menghalangi mereka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto