Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Timur Tengah Memanas, Suriah Sampai Minta Iran Jangan Lakukan Ini ke Israel karena...

Timur Tengah Memanas, Suriah Sampai Minta Iran Jangan Lakukan Ini ke Israel karena... Kredit Foto: Reuters/Lisi Niesner
Warta Ekonomi, Damaskus -

Iran dan proksinya telah diminta oleh para pejabat Suriah untuk tidak melakukan serangan terhadap Israel dari wilayahnya. 

The New York Times, Jumat (26/8/2022), dengan mengutip sebuah sumber di Damaskus, melaporkan hal tersebut.

Baca Juga: Pembicaraan Nuklir Jadi Senjata Iran Memperbaiki Hubungan, Kenapa Begitu?

Hal tersebut dilaporkan The New York Times pada Jumat (26/8) mengutip sebuah sumber di Damaskus.

Permintaan itu muncul selama pertemuan virtual antara Iran dan pihak-pihak yang didukung Iran dari Suriah, Irak, Hizbullah di Lebanon, Yaman dan Pasukan Quds Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC). 

Pertemuan itu dilaporkan oleh Gheis Ghoreishi, seorang analis yang dekat dengan pemerintah Iran, dan dikonfirmasi ke The New York Times oleh seseorang di Damaskus.

Sumber di Damaskus menyatakan bahwa Suriah tidak ingin serangan terhadap Israel diluncurkan dari wilayah mereka karena akan berisiko perang habis-habisan di negara yang sudah tidak stabil itu.

Karena permintaan tersebut, poros perlawanan yang dipimpin Iran menargetkan pangkalan AS di Suriah dengan harapan bahwa ini akan mendorong Amerika untuk menekan Israel untuk menghentikan serangannya.

Pejabat senior AS mengatakan kepada The New York Times bahwa serangan pesawat tak berawak yang dilakukan pada 15 Agustus terhadap pangkalan al-Tanf di Suriah, yang menampung pasukan AS.

Serangan tersebut dikatakan lebih canggih daripada sebelumnya dan mungkin merupakan upaya Iran untuk menanggapi serangan udara Israel sebelumnya.

Sehari sebelum serangan pesawat tak berawak, setidaknya tiga tentara Suriah tewas dalam dugaan serangan udara Israel yang menargetkan situs-situs dekat Tartus di pantai Suriah dan dekat Damaskus.

Serangan AS menargetkan Iran di Suriah sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak.

Pekan lalu, AS melakukan serangan udara terhadap IRGC dan milisi yang didukung Iran di wilayah Deir Ezzor di Suriah timur sebagai tanggapan atas serangan 15 Agustus. 

Milisi yang didukung Iran menanggapi dengan tembakan roket, yang membuat AS membalas dengan serangan udara lebih lanjut.

"Ini penilaian kami bahwa kelompok-kelompok ini sedang menguji dan mencoba untuk melihat bagaimana kami dapat merespons," kata Sekretaris Pers Pentagon Brigjen Angkatan Udara Pat Ryder setelah serangan udara AS minggu lalu.

Dia menambahkan bahwa melalui serangan itu, pihaknya telah mengirim pesan yang sangat keras. 

“Bahwa setiap ancaman terhadap pasukan kami yang beroperasi di Suriah, atau di mana pun, tidak akan ditoleransi," tambah Ryder.

Iran memutuskan untuk menyerang pangkalan AS sebagai tanggapan atas serangan udara Israel.

Selama pertemuan virtual yang diadakan oleh Iran dan proksinya, pakar militer menyimpulkan bahwa meskipun militer AS lebih kuat daripada proksi Iran di Suriah dan kemungkinan akan merespons, pemerintahan Biden berusaha meredakan ketegangan di wilayah itu dan tidak akan memulai perang baru. 

Berdasarkan kesimpulan itu, para peserta pertemuan memutuskan untuk menyerang pangkalan AS di Suriah sebagai tanggapan atas setiap serangan Israel.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: