Konflik PPP masih berlanjut, Suharso Monoarfa dinilai telah dilengserkan dari jabatannya dalam partai tersebut.
Terkini, dirinya marah saat nama Presiden Joko Widodo atau Jokowi dibawa-bawa dalam konflik internal partai tersebut.
Momen tersebut seperti terekam dalam video yang beredar di jejaring WhatsApp berdurasi 2 menit 50 detik.
Suharso dalam pidato di panggung Bimtek DPRD awalnya mengaku masih berstatus sebagai Ketum PPP.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional itu meminta tidak ada yang membawa nama Jokowi dalam konflik internal di PPP.
"Jangan bawa-bawa nama presiden, jangan bawa-bawa nama lembaga-lembaga negara dan saya juga tidak sedang membawa nama presiden dan membawa nama lembaga-lembaga negara," kata Suharso seperti terekam dalam video, Selasa.
Baca Juga: Makin Panjang Urusan! Suharso Monoarfa Diusir dari Acara Bimtek PPP: 'Saya Masih Ketua Umum!'
Dia mewanti-wanti kepada pihak yang enggan mengikuti AD/ART PPP dan susah untuk berkonsolidasi untuk keluar dari partai.
"Pemilu sudah dekat kita harus konsolidasi, yang tidak mau konsolidasi minggir," tegas Suharso.
Sebelumnya, internal PPP bergejolak setelah Suharso digulingkan dari posisi ketum partai berkelir hijau itu melalui Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang digelar di Banten, Minggu (5/9) malam.
Baca Juga: Arsul Sani PPP Sebut Ada yang 'Ngomporin' Suharso Monoarfa untuk Melawan
Mukernas tersebut menjadi tindak lanjut rapat harian yang sebelumnya digelar tiga pimpinan majelis PPP.
Posisi Suharso kemudian digantikan oleh Murdiono yang saat ini masih berstatus Plt Ketum PPP.
Ketua DPP PPP Bidang Organisasi, Kaderisasi Keanggotaan (OKK) Syaifullah Tamliha mengaky tak setuju dengan keputusan pencopotan Suharso lewat forum mukernas
Menurutnya, mukernas yang dijadikan ajang pemecatan Suharso telah menyimpang dari aturan dalam AD/ART partai.
Baca Juga: Tersandung Ucapan Amplop Kiai, Suharso Monoarfa Diminta Mundur dari Jabatan Menteri
"Mukernasnya menyimpang dari proses yang diatur AD/ART," kata Tamliha kepada wartawan di Jakarta, Senin (5/9).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: