Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengamat Blak-blakan Soal Dampak Lengsernya Suharso Monoarfa untuk PPP: Terancam Gagal...

        Pengamat Blak-blakan Soal Dampak Lengsernya Suharso Monoarfa untuk PPP: Terancam Gagal... Kredit Foto: Antara/Adeng Bustomi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gejolak internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memuncak di Mukernas Partai, hasil dari Mukernas tersebut adalah Suharso Monoarfa dinyatakan lengser dari jabatannya sebagai Ketua Umum. Meski demikian, kubu Surharso "menolak" menyerah bergitu saja.

        Mengenai hal ini, Konflik pemecatan Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum PPP akan berdampak pada dua hal.

        Pertama, terancam gagal lakukan konsolidasi ditingkat bawah hingga meraup kursi menuju parlemen di 2024.

        "Kedua, ini akan berdampak pada KIB, bagaimanapun ketika PPP alami perpecahan, suara hilang di KIB," urai Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah kepada wartawan, Kamis (8/9/2022).

        Baca Juga: Mardiono Bilang PPP di Bawah Suharso Monoarfa Punya Sejarah Buruk

        Menurutnya, bukan tidak mungkin PPP di bawah kepemimpinan baru akan meninggalkan KIB dan memilih mitra baru yang punya daya pengaruh ke elektabilitas PPP.

        "Misalnya memilih PDIP atau Gerindra, terlebih Mardiono adalah orang Istana, sangat mungkin lebih sesuai ke PDIP," tuturnya.

        Dedi menilai, PPP sejak terpilihnya Suharso terlihat benar alami krisis kader, juga kehilangan tokoh kharismatik, ini pemicu konfliknya. Sehingga, tidak ada lagi yang mampu membendung etika moral berorganisasi.

        Baca Juga: Terus Dicari Kesalahannya, Relawan Khawatir KPK Jadi Alat Oligarki Jegal Anies: Hampir 5 Tahun Tak Ada yang Bisa Dipersoalkan

        "PPP menjelma menjadi organisasi politik pada umumnya, tidak ada nuansa nahdliyin, juga nuansa partai para santri dan kiai," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: