Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Analisisnya Tepat Soal Anies Baswedan yang Akan Terus Diserang Setelah Penuhi Pemanggilan KPK, Seloroh Rocky Gerung: Saya Pelihara Dukun!

        Analisisnya Tepat Soal Anies Baswedan yang Akan Terus Diserang Setelah Penuhi Pemanggilan KPK, Seloroh Rocky Gerung: Saya Pelihara Dukun! Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tuduhan adanya indikasi korupsi dalam penyelenggaraan Formula E yang kini sudah masuk ke KPK mengakibatkan sejumlah pihak dipanggil, tentu tak ketinggalan sosok Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan juga ikut dipanggil pada Rabu (7/9/22). Anies pun diketahui selesai memberi keterangan di KPK malam hari yang artinya hal tersebut dilakukan berjam-jam.

        Tak berhenti sampai di situ, publik menganggap setelah dilakukan pemeriksaan ini Anies makin diserang bahkan oleh media nasional yang mana memuat tulisan tentang pembebasan para koruptor namun memakai foto Anies yang sebenarnya sampai sekarang tak pernah terbukti seabagai koruptor. Publik pun menilai ada framing jahat media tersebut kepada Anies.

        Uniknya serangan framing media kepada Anies ini sudah diprediksi oleh Pengamat Politik Rocky Gerung melalui analisisnya. Prediksinya ini pun mulai tersebar di media sosial sebagai gambaran apa yang terjadi pada Anies. Menanggapi hal ini, Rocky berseloroh bahwa dirinya punya dukun sehingga tahu hal tersebut.

        Baca Juga: Yang Nggak Suka Anies Baswedan Jangan Kelojotan! Diteriakin 'Bapak Politik Identitas', Perwakilan Gereja Jakarta: Anies Bapak Kesetaraan

        “Saya juga pelihara dukun,” ujar Rocky di kanal Youtubenya sambil tertawa yang juga bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN), dikutip Jumat (9/9/22).

        Terkait ketidaksesuaian antara foto Anies yang diletakan dalam tulisan mengenai perilaku korupsi ini menurut Rocky juga media tersebut harus meminta maaf.

        Menurt Rocky hal tersebut masuk dalam sebuah kesalahan mengingat faktor Anies sendiri yang sampai sekarang tak ada keterangan dirinya melakukan korupsi dan pertimbangan sosial lainnya.

        “Harusnya Kompas minta maaf dulu sebelum bikin tulisan lain karena itu insinuasi (tuduhan tersembunyi) dan kalau Kompas merasa itu kecelakaan editor itu tidak bisa karena Dia tahu Anies ada di dalam suasana di mana publik mengeluk-elukan Anies,” jelas Rocky.

        Rocky Sudah Menebak Akan Ada Serangan ke Anies lewat Media

        Baca Juga: Heboh Kabar Peserta Deklarasi Ganjar Pranowo Presiden di Bone Kecewa Isi Amplop Tak Sesuai Kesepakatan, Refly Harun: Haduh…

        Sebelumnya masih lewat kanal Youtubenya, Rocky Gerung mengungkapkan bahwa sudah ada berbagai pihak yang akan menyerang Anies setelah pemeriksaan selesai.

        “Jadi cacat Formula E yang pasti pembuktiannya panjang lebar, itu yang akan dijadikan headline dan mereka yang ingin menjatuhkan Anies sudah lengkap Headlinenya, sudah pasti ada Pemred yang disogok, ada TV yang penuh dengan talkshow menjelekkan Anies,” ungkap Rocky di kanal Youtubenya yang tayang 6 September 2022, dikutip Jumat (9/9/22).

        Anies Angkat Suara

        Perkembangan terbaru, Anies telah angkat suara mengenai hal ini. Anies mengungkapkan pimpinan media tersebut telah memberi penjelasan padanya dan mengaku itu adalah sebuah kelalaian.

        Baca Juga: Yang Nggak Suka Anies Baswedan Jangan Kelojotan! Diteriakin 'Bapak Politik Identitas', Perwakilan Gereja Jakarta: Anies Bapak Kesetaraan

        Pimpinan media tersebut pun menyatakan tidak ada niatan melakukan framing buruk terhadap Anies.

        “Kemarin, beberapa pemimpin Kompas menjelaskan pada saya, bahwa penempatan foto itu adalah kelalaian, tak ada niat framing buruk. Memang disayangkan kesalahan mendasar seperti itu terjadi di media seperti Kompas yg pastinya memiliki mekanisme pengawasan berlapis,” jelasnya.

        Meski banyak mendapat saran untuk membuat aduan ke Dewan Pers, Anies mengaku tidak akan melakukan hal tersebut.

        “Saya memilih mempercayai penjelasan pemimpin di Kompas dan, walau banyak yg menyarankan, saya memilih tidak membawa masalah ini kepada Dewan Pers. Namun, saya memilih tetap menyampaikan catatan ini pada publik agar bisa menjadi pengingat bagi kita semua dalam bernegara dan berdemokrasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: