Negaranya Butuh $20 Miliar, Presiden Ukraina Mulai Pepet IMF
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy akan berbicara dengan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva pada Selasa (13/9/2022), dua sumber yang mengetahui rencana tersebut mengatakan kepada Reuters.
Para pejabat Ukraina mengatakan mereka mencari program IMF senilai $15 miliar hingga $20 miliar, meskipun jumlah yang begitu besar tampaknya tidak mungkin untuk memenangkan persetujuan IMF.
Baca Juga: Presiden Ukraina Minta Barat Percepat Kirim Senjata Tempur, Rusia Jangan Anggap Remeh
Dewan Eksekutif IMF, pada sesi informal pada Senin (12/9/2022), membahas rencana yang dapat menawarkan Ukraina $1,4 miliar dalam bantuan darurat melalui Instrumen Pembiayaan Cepat IMF.
Anggota dewan terlibat dengan rencana tersebut, pertama kali dilaporkan oleh Reuters, pada sesi dewan informal.
Dikembangkan oleh staf IMF dalam beberapa bulan terakhir, itu akan memungkinkan IMF untuk mendukung negara-negara yang berjuang dengan masalah anggaran karena perang, tanpa memaksakan kondisi yang diperlukan dalam program dana reguler, kata sumber tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena rencana tersebut belum telah resmi disetujui.
Anggota dewan umumnya mendukung pertemuan tersebut, dan pemungutan suara resmi yang mendukung langkah tersebut kemungkinan dilakukan sebelum pertemuan tahunan IMF pada Oktober, kata dua sumber.
Jika disetujui, untuk sementara akan meningkatkan batas akses yang ada dan memungkinkan semua negara anggota untuk meminjam hingga 50% tambahan kuota IMF mereka di bawah Instrumen Pembiayaan Cepat IMF, sementara negara-negara berpenghasilan rendah dapat memanfaatkan Fasilitas Kredit Cepat, kata sumber tersebut.
“Konsepnya sederhana, tapi bisa membantu banyak negara,” ujar salah satu sumber.
Masood Ahmed, mantan pejabat IMF yang sekarang mengepalai lembaga think tank Center for Global Development nirlaba, menyambut baik langkah tersebut dan mengatakan IMF ada justru untuk membantu negara-negara menghadapi jenis guncangan neraca pembayaran yang ditimbulkan oleh perang.
"Ini kabar baik, dan saya senang mereka melakukannya, tapi saya tidak akan berhenti di situ," kata Ahmed kepada Reuters.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto